Severity: Notice
Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT
Filename: libraries/Mylibrary.php
Line Number: 147
Backtrace:
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/libraries/Mylibrary.php
Line: 147
Function: _error_handler
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/controllers/News.php
Line: 18
Function: __construct
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/index.php
Line: 294
Function: require_once
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi, puk Fiestiandani menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang kembali memperbolehkan pedagang eceran, untuk menjual elpiji 3 kg atau tabung gas melon.
Kebijakan ini dikeluarkan oleh Presiden untuk memberi kesempatan bagi pedagang eceran berproses menjadi sub- pangkalan.
Atas kebijakan tersebut, Ipuk Fiestiandani
langsung mengecek distribusi elpiji 3 kg, di sejumlah pangkalan dan penjual
eceran gas melon di sejumlah lokasi di Banyuwangi, Rabu (5/2/2025).
"Kami berterima kasih dan
menyambut baik pada Bapak Presiden yang memberi kesempatan pedagang eceran
kembali berjualan elpiji 3 kg," katanya.
Berdasarkan informasi Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, tidak terjadi antrean maupun gejolak
baik di pangkalan maupun pengecer elpiji melon.
Ipuk melanjutkan, selama ini
pedagang eceran menjadi garda terdepan distribusi tabung gas subsidi. Berjualan
gas eceran juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi penjualnya.
"Dengan diberikannya
kesempatan untuk tetap berjualan sambil berproses menjadi sub pangkalan,
merupakan jalan keluar yang sangat baik bagi para pedagang pengecer juga warga
yang membeli," lanjutnya.
"Pemkab siap memfasilitasi
bagi para pengecer yang akan mengurus NIB (nomor induk berusaha) untuk menjadi
sub pangkalan," imbuh Ipuk.
Saat ini di Banyuwangi terdapat
23 agen dan 2045 pangkalan gas Elpiji 3 kg. Dengan jumlah penjual pengecer yang
mencapai belasan ribu di seluruh penjuru kabupaten.
Salah satu penjual eceran elpiji
3 kg, Ferda Meliana, mengatakan telah belasan tahun menjadi penjual elpiji 3
kg. Saat ini dia memiliki 20 tabung gas yang biasanya habis terjual dalam
beberapa hari.
"Langganan saya toko kanan
kiri ini. Kasihan kalau saya tidak berjualan mereka harus jauh membeli
gasnya," kata Ferda yang membuka toko di area Pasar Sempu.
Adanya kebijakan pemerintah untuk
mengalihkan toko eceran menjadi sub pangkalan, Ferda menyambutnya dengan baik.
Namun dia membutuhkan waktu untuk menyiapkan persyaratannya.
Sementara itu Eko Saputro,
pemilik salah satu pangkalan elpiji 3 kg di wilayah Kecamatan Sempu, mengatakan
sangat senang penjualnya eceran masih bisa berjualan.
Ia mengaku sangat terbantu dengan
adanya penjual eceran. Dia sendiri sudah berjualan sejak peralihan minyak tanah
menjadi gas subsidi. Saat ini ada 30 penjual gas melon eceran yang ada di
bawahnya.
"Rata-rata penjual eceran
membeli 7-10 tabung tiap hari. Adanya para pedagang eceran sangat membantu kami
dalam menjalankan usaha ini. Intinya semua saling diuntungkan," ujar Eko.
Begitu juga Riyanto, pemilik pangkalan
gas elpiji 3 kg di wilayah Glenmore, juga senang dengan kebijakan Presiden
Prabowo tersebut.
"Saya lebih senang kalau ada
pengecer, tidak perlu jauh mengantar karena di area kami warganya sampai
pelosok dekat sungai," ujarnya.
"Saya melayani pembeli baik satuan dan penjual eceran. Harganya sama untuk semua pengambilan, jadi saya lebih cepat menjual kalau dibantu oleh pengecer," katanya. (humas/kab/bwi)