Rapat evaluasi Komisi III DPRD Banyuwangi bersama eksekutif. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - DPRD Banyuwangi mengingatkan pemerintah daerah untuk menggarap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2023.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/1/2023).
Dia mengungkapkan, penerimaan PAD tahun 2022 belum
memenuhi target. Sehingga dia berharap perolehan PAD tahun ini bisa melampaui target.
Realisasi PAD tahun 2022 tercapai Rp. 516,2 miliar atau
98,04 persen dari target sebesar Rp 526,6 miliar. Jika diprosentasekan, terjadi
penurunan 4,75 persen dibanding capaian PAD tahun 2021.
"Realisasi PAD tahun 2021 tercapai sebesar Rp. 519,9
miliar atau 102,79 persen dari target sebesar Rp. 505,9 miliar, sedangkan di
tahun 2022 ini terealisasi sebesar Rp. 516,2 miliar atau 98,04 persen, ada
penurunan 4,75 persen," paparnya.
Perolehan PAD ini menjadi perhatian dewan, sebab
berpengaruh terhadap pengembangan pembangunan daerah. Sehingga, kata Emy,
dibutuhkan kerja keras bersama dan inovasi dari eksekutif dalam mengali potensi
PAD diluar pajak dan retribusi daerah.
"Belum tercapainya PAD 2022 ini akan menjadi problem
bagi kita, mengingat target PAD di tahun 2023 naik 11 persen dari target tahun
sebelumnya sebesar Rp. 575 miliar," ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Pihaknya berkomitmen memberikan dorongan agar realisasi
PAD tahun ini dan seterusnya bisa meningkat melebihi target.
Terpisah Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)
Banyuwangi, Firman Sanyoto mengaku optimis target PAD tahun 2023 tercapai meski
target naik menjadi Rp. 575 miliar.
"Kita kerja itu kan landasannya optimis, sehingga
kita akan berupaya bagaimana target PAD yang ditetapkan legislatif dan
eksekutif bisa tercapai berdasarkan perhitungan yang ada," jelasnya. (fat)