Para guru bergotong royong membersihkan meterial lumpur yang mengendap di halaman sekolah. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id – Gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Thullab di Desa Segobang, Kecamatan, Licin, Banyuwangi terandang banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah setempat sejak semalam.
Menurut keterangan Kepala Sekolah MTs Nahdlatul Thullab, Romdan (42), ketinggian air banjir
yang masuk ke ruang sekolah mencapai 80 cm. Banjir
terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, akibat air sungai di belakang sekolah meluap,
hingga menggenangi semua ruangan.
“Sekitar ukul 24.00 WIB saya pulang dari sini, waktu itu
belum hujan. Pada pukul 01.00 WIB hujan turun dengan deras. Puncak hujan
terjadi sekitar pukul 02.00 WIB,” ujar Romdan, Kepala Sekolah MTs Nahdlatuth
Thullab.
“Saat itu saya dihubungi penjaga sekolah kalau sekolah
kebanjiran. Seketika itu saya menuju ke sekolah untuk menyelamatkan
barang-barang berharga atau dokumen
penting sekolah. Kebetulah rumah saya
dekat sekolah,” imbuhnya.
Romdan menambahkan, seluruh ruangan tergenang air termasuk
Musala di kawasan sekolah, sehingga tidak bisa digunakan salat Shubuh. Namun menjelang
pagi, air mulai surut, para guru dan murid-murid dikerahkan untuk membersihkan
ruangan dari genangan air banjir yang juga membawa material lumpur.
“Akibatnya aktivitas sekolah untuk sementara lumpuh, karena
sejumlah barang berharga rusak. Hari ini seluruh guru dan anak-anak
bersama-sama membersihkan sekolah,” tambahnya.
Selain itu, banjir yang menggenangi ruang sekolah juga menyebabkan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) rusak dan basah.
Beberapa peralatan elektronik milik sekolah juga rusak akibat tergenang air banjir.
Diantaranya mesin UPS, sound sistem dan mesin laminating.
“Dokumen banyak yang basah dan peralatan elektronik juga rusak terandam banjir. Agenda sekolah juga tidak bisa dilaksanakan. Padahal hari ini sekolah akan melakukan sidang pleno kenaikan kelas sekaligus pembagian rapor, terpaksa ditunda besok,” pungkasnya. (fat)