Kelas pembelajaran dan pengenalan kerajinan bambu bersama pengrajin bambu Papring. (Foto: Humas Kampoeng Batara)
KabaraBanyuwangi.co.id - Memasuki tahun ajaran baru ini, sahabat dari SDI Al Khairiyah Banyuwangi, mengisi waktu pra libur sekolah di Kampoeng Batara Papring.
Kegiatan study tour ini, sebagai upaya belajar bersama untuk mengenal tentang kegiatan masyarakat Papring dan sahabat Kampoeng Batara, yang dipandu oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jajang Arum Papring.
Pokdarwis Jajang Arum Papring memiliki objek wisata yang
telah dikelola, yaitu Wisata Bukit Sewu Sambang. Selain Bukit Sewu Sambang,
kini juga mengembangkan potensi kampung dan masyarakat Papring.
Kampung Papring sendiri, memiliki banyak adat tradisi
budaya yang masih terjaga. Termasuk menjaga bahasa ibu, supaya tidak hilang
seperti bahasa-bahasa ibu di wilayah lain di Indonesia.
Kampung Papring memiliki sejarah dari lahirnya Papring itu
sendiri. Papring (Panggone Pring=Tempat Bambu) dikenal sebagai sentra kerajinan
bambu di Banyuwangi. Saat ini, masyarakat Papring juga berupaya mengembalikan
kejayaan bambu dengan melakukan penanaman, selain penebangan dimasa panen
nantinya.
Kelas pengenalan dan pembelajaran alat musik
tradisional banyuwangi. (Foto: Humas Kampoeng Batara)
Nah, itulah gambaran kampung Papring yang diperkenalkan
oleh tim Pokdarwis Jajang Arum Papring dan Pokdarwis Gombengsari di hadapan
para guru dan siswa SDI Al Khairiyah Banyuwangi, di Rumah Bambu Papring
Kampoeng Batara.
Setelah pengenalan Kampung Papring, kemudian secara
bersama-sama bermain musik dan bernyanyi lagu-lagu daerah Banyuwangi. Dilanjutkan
dengan kelas-kelas pembelajaran, pengenalan alat musik dengan cara
memainkannya. Mulai dari kendang, kempul, angklung, saron, gong dan
lain-lainnya.
Pengenalan dan pembelajaran alat musik tradisional ini,
dipandu langsung oleh sahabat Kampoeng Batara. Setiap sahabat SDI Al Khairiyah,
akan melakukan praktek menabuh, mengenal not dasar dan cara bermain.
Setelah itu, masuk pada kelas Kerajinan Bambu. Kali ini,
kegiatan pembelajaran dan pengenalan kerajinan bambu dipandu langsung oleh
ibu-ibu perajin Kampung Papring yang telah melakukan pekerjaan membuat
kerajinan bambu selama puluhan tahun.
Materinya, lebih pada mengenal proses menganyam dan membentuk besek bambu. Hasilnya bisa dibawa pulang peserta.
Kelas pengenalan dan pembelajaran permainan tradisional Nusantara. (Foto: Humas Kampoeng Batara)
Pada waktu bersamaan, sebagian sahabat dari SDI Al
Khairiyah juga tidak tinggal diam. Mereka masuk pada kelas permainan
tradisional Nusantara, dipandu oleh sahabat Kampoeng Batara.
Ada beberapa jenis permainan tradisional Nusantara yang menjadi materi pembelajarannya. Seperti Egrang Bambu, Egrang Batok, Gasing Bambu, Patheng Dudu dan lainnya.
Selain memang membuat ruang suasananya, tentu ini menjadi bagian kecil agar masa anak-anak bisa menikmati ruang bermain supaya tidak terjebak pada gadget semata.
Para Siswa SDI Al-Khairiyah mengakhiri Study Tournya di Bukit Sewu Sambang (Foto: Humas Kampoeng Batara)
Eiit, hampir lupa. Seluruh rangkaian kegiatan ini, semua
dipandu oleh tim Pokdarwis Jajang Arum Papring. Mulai dari proses komunikasi,
panduan rute, menu kuliner dengan besek bambu, hingga puncak acaranya, semua
peserta akan menikmati pemandangan alam Selat Bali, pesona dinding Bukit Sewu
Sambang, Sunrise dan sunset di Puncak Bukit Sewu Sambang.
Nah, ada yang ingin bermain dan mengisi waktu libur dengan
asyik? Coba keseruannya, belajar bersama dan menikmati panorama alam Indonesia
bagian timur pulau Jawa.
(Penulis: Herfan Efendi, Koordinator Sekolah Adat Kampoeng
Batara, Lingkungan Papring Kecamatan
Kalipuro, Banyuwangi)