Kambing ternak mati mendadak di Desa Segobang, Licin, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Belasan hewan ternak milik warga Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi mati mendadak. Diduga belasan ternak tersebut mati karena terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi (Dispertapa), drh. Nanang Sugiharto memastikan hewan ternak yang mati tersebut bukan disebabkan penularan PMK, melainkan karena gangguan pencernaan.
"Perlu diluruskan, kejadian tersebut sudah kami
klarifikasi di lapangan dengan tim di sana. Hasil surveilans kematian karena
ternak punya kembung," kata Nanang, Minggu (12/6/2022).
Nanang menjelaskan, kembung atau bloat pada ternak ini
merupakan salah satu penyebab kematian mendadak pada ternak. Bloat merupakan
suatu gangguan pencernaan akibat akumulasi gas berlebih di dalam rumen,
sehingga menyebabkan bagian rumen membesar pada bagian perut sebelah kiri.
"Penyebabnya bisa macam-macam. bisa dari makanan,
kondisi cuaca, keturunan, dan sebagainya," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Nanang, pola pakan dan kebersihannya
harus diperhatikan. Peternak harus menerapkan biosecurity untuk melindungi dan
menjaga ternak bebas dari penyakit. Apalagi saat ini virus PMK sudah masuk dan
menyerang ratusan hewan ternak di Banyuwangi.
"Sehingga ini harus diwaspadai bersama. Memang PMK
sudah masuk Banyuwangi, tapi bukan berarti bisa menjudge semua kejadian
mengarah pada PMK," kata Nanang.
Sebelumnya, sebanyak 12 ekor kambing dilaporkan mati
mendadak di Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Belasan ternak yang
mati itu diduga terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menurut pengakuan warga setempat, kejadian tewasnya hewan
ternak secara mendadak itu terjadi hampir setiap hari dalam dua minggu terakhir
ini. (fat)