Festival Gandrung Sewu 2023. (Foto: Disbudpar Banyuwangi)
KabarBanyuwangi.co.id -
Festival Gandrung Sewu sukses mengguncang kawasan Pantai Marina Boom
Banyuwangi, Sabtu (16/9/2023). Seluruh rangkaian acara Gandrung Sewu berlangsung
selama tiga hari mulai tanggal 14 hingga 16 September 2023.
Pada tahun ini, gelaran itu
mengukir sejarah baru lantaran berkolaborasi dengan Semarak Dirgantara TNI AU.
Sontak, Festival Gandrung Sewu 2023 menjadi momen yang menyita perhatian masyarakat
luas.
Sebanyak kurang lebih dari
lima belas ribu orang hadir menyaksikan pagelaran spektakuler itu. Tak hanya
dari Banyuwangi, pengunjung dan tamu undangan juga datang dari berbagai kota di
Indonesia. Lonjakan pengunjung itu menyebabkan naiknya permintaan pada beberapa
layanan dan jasa di Kabupaten Banyuwangi.
Kepala Bidang Pemasaran
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq
mengungkapkan, total keseluruhan catatan transaksi ekonomi pada Festival
Gandrung Sewu 2023 mencapai jumlah yang tak main-main, yaitu sebesar Rp.
4.662.000.000.
"Perputaran ekonomi
yang fantastis tersebut merupakan salah satu tujuan setiap event di Kabupaten
Banyuwangi," ungkapnya.
Perputaran ekonomi tersebut,
meliputi transaksi belanja pengunjung di stand UMKM selama tiga hari
penyelenggaraan yang tembus hingga angka Rp. 375.000.000.
Kemudian, transaksi parkir
di area Pantai Marina Boom dan sekitarnya menyumbang angka yang tak sedikit.
Tercatat, total transaksi kendaraan parkir untuk roda dua dan empat
masing-masing senilai Rp. 16.000.000. Sementara tiket masuk ke Pantai Marina
Boom mencapai angka Rp. 125.355.000.
"Sektor industri
hospitality yang meliputi jasa hotel, rental mobil dan pusat perbelanjaan
oleh-oleh juga mengalami peningkatan permintaan. Sebanyak dua belas hotel
bintang 3 dan 4 menyumbang transaksi fantastis dengan angka Rp.
1.500.000.000," kata Ainur.
Sementara untuk hotel melati
dan homestay menghasilkan transaksi sebesar Rp. 150.000.000. Bisnis restoran
menghasilkan transaksi senilai Rp.400.000.000, sedangkan untuk transaksi
belanja oleh-oleh, tercatat di angka Rp. 200.000.000. Jasa rental mobil pun
turut menyumbang angka yang lumayan besar yakni senilai Rp. 300.000.000.
"Industri kreatif
merupakan sektor yang tak kalah diguyur untung pada momen ini. Seluruh
transaksi untuk tim kesenian, sewa baju gandrung, properti, workshop dan
dokumentasi tercatat di angka Rp.600.000.000," jelas Ainur.
"Khusus untuk biaya
persiapan peserta yang mencapai 1.300 orang, nilai transaksinya sebesar Rp.
750.000.000," tambahnya.
Ainur juga menjelaskan,
Gelaran Gandrung Sewu memiliki proses seleksi dan latihan yang telah
berlangsung sejak tiga bulan sebelumnya.
"Proses tersebut turut
menghasilkan perputaran ekonomi. Transaksi belanja pengunjung di UMKM pada saat
seleksi tercatat di angka Rp.75.000.000 dan pada sesi latihan tercatat di angka
Rp.135.000.000," jelasnya.
"Sementara transaksi
parkir kendaraan pada saat sesi seleksi menyumbang angka Rp. 6.500.000 dan pada
sesi latihan sebesar Rp. 8.100.000," imbuh Ainur.
Selain menjadi wadah
konsolidasi budaya dan pariwisata, gelaran Gandrung Sewu terbukti ampuh dalam
menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Banyuwangi. Tak ayal, momen ini setiap
tahunnya menjadi perayaan tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi.
“Melalui event Gandrung Sewu, juga event-event lainnya, kami selalu melibatkan pelaku usaha, baik pariwisata maupun UMKM. Hal ini sudah menjadi simbiosis mutualisme antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha,” tutup Ainur. (man)