Sendang Seruni, salah satu wisata alam di Desa Tamansari. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Dari 1.831 desa yang mendaftar
secara nasional, dua desa wisata di Kabupaten Banyuwangi berhasil lolos sebagai
100 besar dalam tahap kurasi lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021
yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dua desa wisata yang lolos 100 besar tersebut adalah Desa
Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah dan Desa Wisata Tamansari,
Kecamatan Licin.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno
mengumumkan 100 besar desa wisata yang berhasil meraih Anugerah Desa Wisata
2021 dari seluruh Indonesia melalui official YouTube Kemenparekraf, Jumat
(20/8/2021).
Dalam video berdurasi 5 menit 20 detik tersebut, Sandiaga
mengatakan bahwa ADWI 2021 digelar untuk mewujudkan desa wisata yang berkelas
dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia bangkit.
Sandiaga menambahkan, seleksi dilakukan berdasarkan
penilaian dewan kurator terhadap 7 kategori penilaian klasifikasi desa wisata
dan kelengkapan data. Tujuh kriteria tersebut yakni penerapan CHSE
(cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), desa digital,
souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan),
konten kreatif, homestay dan toilet.
"Sebelumnya saya telah mengumumkan 300 besar desa wisata. Kini pada tahap selanjutnya, dengan bangga saya umumkan 100 besar desa wisata," ujarnya yang kemudian diiringi daftar desa wisata yang lolos.
Sandiaga Uno, Menparekraf RI saat mengumumkan
100 besar ADWI 2021. (Foto: Tangkapan layar)
Sementara itu, Rizal Sahputra selaku Kepala Desa (Kades)
Tamansari mengaku sangat bersyukur. Pihaknya berharap agar kedepan Desa Wisata
Tamansari dapat melanjutkan ke tahap kurasi, bahkan hingga ke final.
"Desa wisata kami sudah dipersiapkan dan mulai bergerak
sejak tahun 2015. Dengan merangkul warga, kita delegasikan ekonomi masyarakat
melalui Badan Usaha Masyarakat Desa (Bumdes) yang memiliki tiga unit usaha,
yakni di bidang Pariwisata, Packaging dan Pemasaran," jelasnya kepada
KabarBanyuwangi.co.id, Minggu (22/8/2021).
Rizal menambahkan, dalam 3 unit usaha tersebut memiliki
berbagai sub bidang yang dikerjasamakan antara Bumdes dan seluruh warga desa.
"Kami selalu mendorong segala unit usaha desa
benar-benar diinisiasi oleh warga itu sendiri. Namun, sebagai pemerintah desa,
kami akan berusaha mencukupi akomodasi pariwisata atau menyempurnakan segala
bentuk sumber daya yang berkaitan dengan desa wisata," tambahnya.
Terpisah, Moh. Arifin selaku Kades Kemiren mengungkapkan,
Desa Adat Osing Kemiren yang sebelumnya sempat mendapat sertifikasi Desa
Pariwisata Bekelanjutan tahun 2020 dari Kemenparekraf ini mempunyai aset
kearifan lokal adat dan budaya Osing yang saat ini masih dilestarikan oleh
warga.
"Ini semua berkat kerjasama antara Pemerintah Desa (Pemdes) dengan Lembaga Adat Osing dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang konsisten melestarikan kearifan lokal, adat, budaya serta wisata di desa. Sehingga desa kami dikenal oleh dunia pariwisata," ungkapnya.
Gapura pintu masuk Desa Wisata Adat Kemiren.
(Foto: Istimewa)
ADWI 2021 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada
desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari
Kemenparekraf.
Kegiatan ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi. (man)