Usai kegiatan, Tim Pengabdi FIB UI dan ibu-ibu warga Desa Olehsari berswafoto. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Melimpahnya hasil panen kacang tanah
di Desa Olehsari, membuat Tim Pengabdi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas
Indonesia (UI) tergerak untuk kembali menggelar kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM).
Setelah beberapa bulan lalu sempat menggelar pelatihan
diversifikasi berbagai olahan kacang unting hingga pemasaran digital, kali ini
Tim Pengabdi FIB UI kembali menggelar pelatihan membuat selai kacang dan
hampers, Jumat (25/3/2022).
Pelatihan yang digelar di Kantor Desa Olehsari, Kecamatan
Glagah, Banyuwangi itu berlangsung interaktif diikuti puluhan ibu-ibu warga
Desa Olehsari. Mereka dibekali proses pembuatan secara langsung, mulai dari
menyangrai, menghaluskan kacang, mencampurkan bahan, hingga memberi kemasan.
Tim pengabdi terdiri dari Dr. Fillia, S.S., M.Si, Didit Dwi Subagio, M.Hum, Dr. Herdito Sandi Pratama, M.Hum, Dr. Sonya Puspasari Suganda, M.A, dan satu orang mahasiswa bernama Yiu Cen, terlihat antusias untuk membekali ide-ide kreatif dalam langkah mengembangkan potensi desa tersebut.
Yiu Cen salah satu mahasiswa FIB UI, mempraktikkan pengolahan selai kacang. (Foto: Firman)
Dengan membawa berbagai produk selai kacang sebagai sampel,
Tim Pengabdi FIB UI melakukan perbandingan dengan hasil olahan rumahan yang
dapat dibuat dengan cara sederhana.
Hasilnya, ibu-ibu warga Desa Olehsari lebih memilih selai
kacang hasil rumahan, karena dirasa lebih natural daripada sampel produk selai
kacang lokal dan import. Bahkan, setelah dilakukan riset, selai kacang tanpa bahan pengawet ini bisa bertahan selama 1 bulan di luar lemari es. Sedangkan, di dalam lemari es dapat bertahan selama 2 bulan.
Dr. Fillia, S.S., M.Si. menjelaskan, dipilihnya pelatihan selai
kacang ini diharap mampu memicu semangat warga Desa Olehsari dalam mengolah
hasil panen kacang yang melimpah, khususnya untuk ibu-ibu sebagai langkah
memulihkan ekonomi.
"Selai kacang ini kan prosesnya tidak terlalu rumit, bahan dan alat pembuatannya pun tidak sulit. Apalagi di Desa Olehsari ini setiap harinya bisa panen kacang tanah," jelas Filia.
Dr. Fillia, S.S., M.Si. membekali materi pembuatan
selai kacang. (Foto: Firman)
Dirinya menambahkan, pelatihan yang kedua kalinya ini
merupakan suatu upaya dalam pengembangan olahan kacang di Desa Olehsari
benar-benar berkelanjutan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya mengapresiasi, kemarin Pemerintah Desa (Pemdes)
Olehsari sudah membuktikan dengan mengirimkan produk-produk olahan kacang hasil
warga desa kepada FIB UI. Mulai dari produk, kemasan, hingga desainnya sudah
sesuai dengan materi pelatihan yang kami berikan pada waktu itu,"
tambahnya.
Filia menambahkan, semangat warga desa dalam mengembangkan
kacang di Desa Olehsari terbukti sangat tinggi. "Maka dari itu, saya juga
semangat ingin hadir lagi di tengah mereka untuk terus memberi inovasi-inovasi
baru," kata Ketua Program Studi Jepang FIB UI itu.
Bertepatan menjelang Hari Raya Idul Fitri, ibu-ibu warga
Desa Olehsari yang hadir juga dibekali tata cara membuat bingkisan hampers.
Dalam kesempatan ini, Dr. Sonya Puspasari Suganda M.A menyampaikan materi hingga praktik pembuatan bingkisan hampers. "Kebetulan kakak saya pelaku kreatif di bidang kue, jadi setidaknya saya tahu secara langsung bagaimana membuat kemasan dan bingkisan hampers dengan baik," ungkapnya.
Dr. Sonya Puspasari Suganda M.A saat
menjelaskan tentang pembuatan hampers. (Foto: Firman)
Sonya menyebutkan, pelatihan membuat bingkisan hampers ini
juga dapat memberi pandangan ibu-ibu dalam membuat kemasan produk yang menarik.
"Dengan perpaduan bahan bingkisan, mulai dari packaging, hiasan, hingga
warna yang tepat, dapat membuat produk atau hampers menjadi menarik," kata
Dosen Program Studi Jerman itu.
"Bahan-bahannya juga nggak sulit kok, kita cukup cari
di online marketplace bahan bingkisan yang lagi tren. Kita juga bisa padukan
hiasan-hiasan tanaman yang dikeringkan, dengan memanfaatkan alam desa
di sini," imbuhnya.
Sementara itu, Sofia perwakilan ibu-ibu yang merupakan
istri Kepala Desa (Kades) Olehsari, Joko Muchlis ini mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak FIB UI yang selalu menyempatkan untuk memberi motivasi
dan inovasi baru dalam langkah mengembangkan potensi desa.
Dia berharap, setelah diadakan pelatihan ini, ibu-ibu Desa
Olehsari dapat menambah pundi-pundi rezeki untuk memenuhi kebutuhan dapur
melalui produk selai kacang dan hampers. "Ya alhamdulillah, ibu-ibu di sini
minat sekali untuk belajar mengolah selai kacang, karena ekonomis tidak terlalu
banyak bahan," ungkapnya.
"Bahkan dalam membuat hampers pun bahannya sangat
ramah lingkungan, dan kita bisa memanfaatkan bahan dari alam untuk hiasannya,"
pungkas Sofia.
Di akhir pelatihan, puluhan ibu-ibu mendapat hadiah cetakan
kue dari FIB UI dan ditutup dengan kuis untuk memperebutkan sample produk selai
kacang dan sejumlah toples selai. (man)