Gebrakan Timnas, PR Bupati untuk Persewangi Kembali Bangkit dan Tak Mati Suri

Gebrakan Timnas, PR Bupati untuk Persewangi Kembali Bangkit dan Tak Mati Suri

Ali Nurfatoni, Sekretaris Forum Diskusi Dapil se-Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Kini, prestasi Tim Nasional (Timnas) Indonesia meroket, baik di level kelompok usia maupun senior. Tergress, Rizky Ridho dkk menembus semifinal Asian Cup U-23 yang digeber di Qatar.

Perlu disimak, bahwa perjalanan timnas merah-putih pasang surut. Ketika tampil di level internasional, prestasi timnas nyaris jeblok selama puluhan tahun terakhir. Karena dianggap minim prestasi. PSSI selaku induk organisasi pasti dikritik dan kerap kali dihujat oleh rakyat Indonesia.

Namun, lambat laun; PSSI terus berbenah. Pemerintah ternyata tidak tinggal diam untuk mengatasi problem jebloknya timnas. Pemerintah tentu menyadari, penggemar sepakbola di Indonesia basisnya sangat besar.

Baca Juga :

Erick Thohir yang notabene Menteri BUMN diplot sebagai ketua umum PSSI. Sosok satu ini dinilai memiliki kapasitas dalam menangani urusan sepakbola. Sebab, dia juga sudah malang melintang menangani klub sepakbola di luar negeri, termasuk pernah menjadi salah satu pemilik saham tim selevel Inter Milan di Italia.

Sejak terpilih sebagai ketum PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir langsung tancap gas. Shin Tae Young (STY) diangkat sebagai pelatih timnas. Sosok STY ternyata bukan sembarangan. Dia adalah pelatih Korea Selatan yang sanggup menumbangkan Jerman, mantan juara dunia 2014 pada Piala Dunia 2018 dengan skor 2-0.

Erick juga bergerak mencari pemain potensial yang berkiprah di luar negeri. Bahkan, dia juga berkontribusi besar mengajak pemain yang punya keturunan Indonesia untuk naturalisasi. Kebijakan ini menghasilkan tren positif, rakyat Indonesia pun kian senang dan menikmati pertandingan.

Ini tentu fenomena menarik. Jika diulas dan ditarik ke belakang. Prabowo Subianto, presiden terpilih jauh-jauh hari juga memiliki visi besar agar timnas bisa berlaga di Piala Dunia. Sejalan dengan itu, tampaknya peluang timnas bisa terwujud.

Ini adalah kebijakan pemerintah yang harus juga menjadi teladan bagi pemerintah di daerah, termasuk di Banyuwangi. Persewangi adalah tim idola rakyat Banyuwangi, namun tim ini selalu menyayat hati, nol prestasi selama satu dekade terakhir.

Prestasi gemilang Persewangi yang masih diingat oleh publik adalah ketika era Bupati Samsul Hadi. Stadion Diponegoro selalu full ketika Persewangi berlaga. Bahkan, Pendopo Sabha Swagata juga dijadikan mes Persewangi. Bupati saat itu benar-benar dikenang sebagai tokoh yang peduli dengan Persewangi.

Ganti generasi, ganti bupati, ternyata membuat Persewangi malah terus terpinggirkan. Peran pemerintah daerah terhadap dunia sepakbola masih minim.

Persewangi mengalami pasang surut. Mulai dualisme kepengurusan, dan segala polemiknya di internal, Persewangi terkesan berjalan sendiri. Tidak ada dalang layaknya Presiden Joko Widodo sebagai dalangnya, dan Erick Thohir sebagai eksekutornya.

Persewangi sudah bolak balik gonta ganti manajemen, tapi tetap saja berhenti di tengah jalan. Gonta ganti manajer, tetap belum membuahkan kepuasan. Faktor utama adalah tingkat kepedulian pemerintah dinilai rendah.

Dalam benak pengurus tentu memiliki angan-angan dan pandangan. Misalnya, pandangannya begini. Kumpulkan pengurus Persewangi. Saya selaku bupati, apa problem yang ada di lapangan? Persewangi ini bagian kebanggaan Banyuwangi. Persewangi harus bangkit dan jangan mati suri.

Dalam Forum Diskusi Dapil Se Banyuwangi, beberapa elemen pelaku, pegiat dan mantan pegiat sepakbola bersuara. Untuk mengarungi liga 3 dan promosi Liga 2 dibutuhkan anggaran sekitar 4,5 Miliar. Sementara, untuk Liga 2 promosi ke Liga 1 dibutuhkan biaya dengan estimasi 10 Miliar.

Lantas caranya bagaimana? Pemangku kebijakan di Banyuwangi harus mengambil langkah taktis. Duduk satu meja, evaluasi. Jika diperlukan, Persewangi kembali ke markas Pendopo. Bisa saja, tunjuk orang kepercayaan, sama halnya Erick Thohir menteri BUMN. Percayakan, kendalikan!

Publik Banyuwangi tentu punya harapan besar, agar Persewangi kembali maju dan tumbuh berkembang. Tim besar bisa datang, fasilitas penunjang juga memadai. Termasuk jalur darat maupun udara. Intinya: Bupati terpilih di Pilkada Banyuwangi 2024 harus peduli dan serap aspirasi, itu intisari.

(Penulis: Ali Nurfatoni, Sekretaris Forum Diskusi Dapil se-Banyuwangi)