Guru Asli Using, Lebih Senang Mengajarkan Bahasa Using Secara FormalBahasa Using

Guru Asli Using, Lebih Senang Mengajarkan Bahasa Using Secara Formal

Heni Kurniawati dengan buku ajar lama dan Kamus Bahasa Using Hibah dari Emilia Contessa. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Heni Kurniawati (36) asal Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, adalah satu diantara guru bahasa Using yang asli keturunan orang Using. Meskipun demikian, saat mengajar di SDN 1 Tamansuruh, Kecamatan Glagah, tetap masih membutuhkan buku penunjang.

“Mengajar itu kan ada metodenya dan tertuang dalam materi buku ajar. Jadi saya tetap butuh meteri buku ajar sebagai acuan. Kemudian tambahan keterangan bisa berdasarkan kemampuan pribadi saya yang memang asli Using,” ujar Heni Kurniawati yang asli Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Heni, begitu biasa disapa, mengajar bahasa Using sejak tahun 2007. Posisinya Meski terlahir sebagai orang Using, Heni tetap mengikuti penataran bahasa Using yang digelar Dinas Pendidikan Banyuwangi saat itu.

Baca Juga :

“Kemudian saya juga masuk anggota tim penyusun kurikulum bahasa Using tahun 2018, setelah salah satu anggota mengundurkan diri. Saya belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebagai formal pengangkatan, karena posisinya sebagai pengganti salah satu anggota tim ada yang mengundurkan diri,” ujar Heni.

“Sebagai guru bahasa Using, saya senang bisa menginformasikan kepada siswa tentang kekayaan seni-budaya Using. Banyak informasi tentang seni-budaya Using yang belum diketahui anak-anak, meskipun terlahir sebagai anak Using,” imbuh Ibu dari Gigih Arung Samudra (11) dan Tegar Faiz al Aufa (10) ini.


Heni Kurniwati saat mengajar di kelas. (Foto: Istimewa)

Heni mengaku sarana dan prasarana mengajar bahasa Using kurang mendukung, seperti buku materi, buku refrensi lainnya seperti gurit, basanan, kamus. Heni berharap, pengadaan buku materi, buku refrensi bahasa using lainnya segera dilakukan.

“Selama ini hanya bisa fotokopi buku materi dan memanfaatkan LKS, karena di sekolah sudah tidak punya buku materi cetak. Syukur kemarin ada hibah Kamus Bahasa Using, sedikit melegakan,” tegas Ibu kelahiran 8 November 1985 ini.

“Sebetulnya teman-teman dari lembaga lain sangat menginginkan kamus itu, tetapi jumlahnya terbatas jadi penerimanya dipilih. Teman-teman guru sangat menunggu buku materi. Itu yang utama,” imbuhnya.

Istri Yudy Setiawan (37) yang juga Pengurus Pasar Kampoeng Osing Desa Kemiren, HIPAM dan Bank Sampah ini, mengakiu sangat senang menjadi guru bahasa Using. Kesempatan keliling Kecamatan se-kabupaten Banyuwangi, berkat posisinya sebagai anggota tim penyusun kurikulum bahasa Using.

“Saya bertemu dan mengenal orang-orang yang aktif di bidang bahasa Using, membahas dan mendapat ilmu baru tentang bahasa Using di setiap Kecamatan. Kalau di kelas bisa nyanyi lagu Using dan menari, mendongeng, basanan bersama siswa. Kalau menggunakan bahasa Using anak-anak lebih ekspresif,” tutur Heni bangga. (sen)