Hadapi Lonjakan Covid-19, Banyuwangi Tambah Bed dan Usul Tambahan RS RujukanPemkab Banyuwangi

Hadapi Lonjakan Covid-19, Banyuwangi Tambah Bed dan Usul Tambahan RS Rujukan

(Foto: Humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id - Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi terus mengambil langkah antisipatif terkait meningkatnya lonjakan kasus Covid 19. Mulai dari menambah kapasitas bed perawatan di rumah sakit hingga mengusulkan tambahan jumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Selain itu, tempat isolasi terus diperkuat untuk mengurangi beban RS.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, rumah sakit rujukan di Banyuwangi telah menambah bed. Seperti RSUD Blambangan yang menambah 34 bed, dan RSUD Genteng 24 bed. Penambahan bed tersebut diiringi dengan tambahan rekrutmen relawan tenaga kesehatan.

”Jadi tambah bed ini kan bukan soal bed-nya saja, tapi juga ketersediaan tenaga kesehatannya. Jadi kita siapkan pararel. Bed sudah ditambah, dan kemarin juga ada tambahan rekrutmen relawan tenaga kesehatan,” ujar Ipuk usai meninjau gudang penyedia tabung oksigen, PT Samator, di Banyuwangi, Jumat (9/7/2021). 

Baca Juga :

“RSUD Blambangan bahkan mengalihfungsikan beberapa ruangannya untuk ruang perawatan Covid-19. Ini BOR (bed occupancy rate) memang terus meningkat, secara rata-rata sudah 80 persen, makanya kita perlu ada tambahan bed,” kata Ipuk.

Selain menambah bed, Pemkab Banyuwangi juga mengusulkan tambahan rumah sakit rujukan Covid-19 ke Pemprov Jatim. 

“Saya hari ini menandatangani usulan pengajuan tambahan tujuh rumah sakit rujukan baru kepada Pemprov Jawa Timur. Semoga ini bisa ikut membagi beban 6 RS rujukan yang selama ini ada, yang BOR-nya semakin meningkat,” ujar Ipuk.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, tujuh rumah sakit yang diajukan tersebut adalah RS Yasmin, RS PKU Muhammadiyah Rogojampi, RS NU Banyuwangi, RSIA Rahayu Medika, RSIA Abdhi Famili, RS Bakti Mulia MMC, dan RS Al Rohmah. 

“Dengan penambahan ini, semoga bisa memberikan penanganan secara cepat, mengingat beban enam rumah sakit rujukan saat ini sudah berat,” kata Ipuk.

Ipuk kembali menegaskan bahwa kunci dari semua penanganan Covid-19 adalah kedisiplinan protokol kesehatan yang ditunjang dengan 3T (tes, tracing, treatment) yang baik.

“Pakai masker, jauhi kerumunan. Sekali lagi, masker adalah kunci. Tolong, disiplin ini terus dijaga dan ditingkatkan, jangan sungkan mengingatkan sekelilingnya. Di sisi lain, Pemkab Banyuwangi terus meningkatkan tes dan tracing, kita juga siapkan treatment di rumah sakit dan tempat isolasi,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)