(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pengembangan kawasan wisata Pantai Marina Boom di Banyuwangi menjadi perhatian pemerintah pusat. Jajaran dewan komisaris dan direksi PT. Pelindo III (Persero) melakukan pertemuan dengan pemkab membahas pengembangan menjadi destinasi internasional.
Kawasan Pantai Marina Boom merupakan aset PT Pelindo III yang dikelola anak perusahaannya, PT Pelindo Properti Indonesia.
Dipimpin Komisaris Utama Marsetio,
pertemuan dilakukan langsung dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di
Banyuwangi, kemarin Sabtu (27/3/2021). Turut dalam pertemuan Direktur Utama
Pelindo III Boy Robyanto, Direktur Utama PT. Pelindo Properti Indonesia Edward.
"Kami datang kemari
menindaklanjuti perintah Pak Luhut (Menko Marves). Kita mau jadikan ini
internasional. Kami juga bawa konsultan yang sudah biasa mengembangkan
pariwisata Indonesia menjadi daya tarik wisata internasional," kata
Marsetio.
Pengembangan ini, kata Marsetio,
terkait dengan program pemerintah tentang pemulihan ekonomi nasional. Dimana
diperkirakan pada bulan Juli ini pariwisata dunia sudah bergerak dan
Indonesia sudah mulai menyiapkan diri dari sekarang.
"Kita dengan tim akan promosi
Marina Boom dengan mengundang pemilik-pemilik yacht, termasuk fremantle yacht.
Sambil jalan promosi, kami juga akan memacu tumbuhnya investasi di kawasan ini
terutama untuk fasilitas yacht," beber Marsetio.
Untuk rencana tersebut, lanjut dia,
ada sejumlah hal yang perlu dibenahi di kawasan tersebut. Salah satunya,
pihaknya akan merubah RKP (rencana kerja pemerintah) pembangunan di kawasan
tersebut.
"Saya telah rapat dengan Lanal
Banyuwangi, KSOP, Polairud, maupun perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata. Perubahan RKP ini salah satunya akan ada pengerukan di sekitar
situ, juga sambil penataan alur keluar masuk kapal di sana. Kami benar-benar
ingin menata kawasan ini sebagai tempat rekreasi, agar orang nyaman berlibur di
sana" katanya.
"Kami juga siap mendukung
event-event, terutama Banyuwangi Festival yang digelar di sana. Pastinya
atraksi seni dan budaya akan melengkapi daya tarik Boom sebagai kawasan
marina," imbuhnya.
Dirut PT. Pelindo III Boy Robyanto
menambahkan bahwa pihaknya serius mengembangkan kawasan ini karena akan menjadi
salah satu bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor pariwisata.
Pantai ini akan dikembangkan sebagai dermaga marina bagi kapal-kapal yacht.
"Rencananya Marina Boom akan
menjadi titik start rally yacht dengan rute Banyuwangi, Bali, Mandalika,
Labuhan Bajo Bisa jadi akan mengarah pula ke Wakatobi dan Raja Ampat. Kami
menyebutnya butterfly road untuk rute ini nanti," kata Boy.
Keterangan Gambar : (Foto:
Humas/kab/bwi)
Sambil terus melengkapi fasilitas
yang ada di Pantai Marina Boom, Pelindo III akan melakukan promosi keluar untuk
menggaet pasar pemilik yacht.
"Kita berharap proses vaksin Covid-19
di Indonesia yang sudah berlangsung sejak Januari telah efektif, sehingga pada
Juli besok sektor pariwisata sudah mulai bisa berjalan. Karena pariwisata ini
merupakan sektor yang paling bagus untuk pemulihan ekonomi dan harus kita
dukung," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa pihaknya siap mendukung pengembangan
kawasan Marina Boom. Bersama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, pemkab akan
menyiapkan kebijakan agar Pantai Marina Boom menjadi destinasi internasional.
"Terima kasih kepada pemerintah
pusat yang terus menaruh perhatian pada pengembangan pariwisata daerah.
Pengembangan Pantai Boom akan menjadi opportunity baru untuk Banyuwangi.
Apalagi jalan tol akan segera dibangun menghubungkan seluruh Pulau Jawa,"
ujar Ipuk.
Ipuk juga menjelaskan bahwa Pantai
Marina Boom sangat kuat secara historis. Kawasan ini menyimpan jejak
panjang dengan Kota Broome, Australia Barat. Kedua kota tersebut pernah
terkoneksi pada awal abad 18 dalam satu jalur kabel telegram bawah laut yang
dibangun Inggris mulai dari Eropa hingga Australia.
Kantor operator telegram di
Banyuwangi dan Broome memiliki kesamaan arsitektur. Nama Banyuwangi juga
tertera dengan jelas di dokumen kontrak pemasangan kabel bawah laut dengan
tajuk “Banyuwangie and Australia Western Cable”. Dokumen ini masih tersimpan
dengan rapi di museum Kota Broome.
"Kuatnya historis antara Banyuwangi dan Australia, kami yakini akan menjadi daya tarik sendiri bagi pemilik yaccht untuk berlayar ke mari," kata Ipuk. (Humas/kab/bwi)