Halal Bihalal dan Dialog Interaktif IPNU IPPNU Banyuwangi. (Foto: Rivani)
KabarBanyuwangi.co.id - Demi menjawab tantangan era industri 4.0 atau nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Banyuwangi, menyatakan siap bersinergi, Minggu (13/6/2021).
Memanfaatkan momen halal bihalal dan dialog interaktif, hal
tersebut disampaikan oleh ketua PC IPNU Banyuwangi, Ahmad Asrorul Umami di
kantor Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU) di Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan
Genteng, Kabupaten Banyuwangi.
Umam sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa IPNU merupakan organisasi
besar di bawah naungan NU memiliki ribuan kader yang tersebar di seluruh
kabupaten berjuluk kota Gandrung ini.
"IPNU adalah organisasi besar, kita dapar menjaring
kader IPNU dalam kurun waktu 1 tahun sebanyak 2 ribu kader lebih," ujar
pria asal Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi ini.
Dengan kuantitas kader yang tidak sedikit itu lanjut Umam,
saatnya IPNU sebagai Badan Otonom (Banom) NU untuk melangkah garda paling terdepan guna menjawab
tantangan dunia industri. Menurutnya kader IPNU tidak lagi berbicara tentang
hari ini, namun sudah seharusnya memikirkan nasib 5 sampai 10 tahun kedepan.
"Dengan melihat potensi Banyuwangi hari ini, saya
harap kader IPNU Banyuwangi mampu menjadi kader penggerak yang mampu menguasai
segala aspek masyarakat, dan dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya," ungkap
Umam.
Sementara itu, Ketua IPPNU Banyuwangi, melalui wakilnya bidang
budaya dan olahraga Evi Yuniarsih mengungkapkan, langkah taktislah yang akan
mampu menjawab tantangan tersebut.
Selain itu menurutnya kesiapan dan kesigapan Sumber Daya
Manusia (SDM) juga sangat penting untuk dipupuk sedini mungkin, melalui proses
di IPNU maupun IPPNU.
"Gempuran revolusi industri 4.0 dan perubahan
teknologi digital yang semakin cepat, mengharuskan IPNU IPPNU Banyuwangi untuk
siap dan sigap dalam menghadapinya dengan menyusun langkah taktis dan strategi yang tepat agar bisa mencapai tujuan jangka panjang untuk
organisasi," kata Evi sapaan akrabnya.
Tidak hanya itu, IPNU melalui Badan eSport dan Pengembangan
Industri Teknologi atau biasa di sebut Sporty, yang di gandrungi oleh Muhammad
Chaerul Mawahib dengan programnya ‘Santri Preneur Fair’, siap mengawal kader
organisasi berusia 67 tahun itu menjadi kader yang memiliki inovasi menuju
cita-cita IPNU unggul. (van)