Kemah Raya BPAN Region Jawa digelar di Sawah Art Space, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) menyelenggarakan Kemah Raya BPAN Region Jawa di Sawah Art Space, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan menuju Jambore Nasional ini sudah digelar pada tanggal 12 hingga 16 Oktober 2021 kemarin.
Kegiatan diikuti oleh 35 anggota BPAN berasal dari Komunitas Adat Osing dan Komunitas Adat Banten Kidul, juga dihadiri Pengurus Nasional BPAN. Untuk mengobarkan semangat Gerakan Pulang Kampung, dalam 5 hari peserta diajak untuk menguasai 6 tujuan dari inti kegiatan.
Diantaranya, menguatkan jati diri sebagai Pemuda Adat serta
ikatan pemuda-pemudi adat dengan komunitas adat dan cita-cita kelangsungan
hidup komunitas adat. Menguatkan pemahaman tentang gerakan masyarakat adat dan
mandat organisasi BPAN.
Konsolidasi regional (atau sub-region) sebagai persiapan
Jambore Nasional ke-IV dan menguatkan rasa senasib atau sepenanggungan antar
pemuda-pemudi adat dalam satu region.
Mereka juga mempertukarkan pengetahuan serta keahlian antar pemuda-pemudi adat dalam satu region, sekaligus mendokumentasikan cerita perubahan hasil Gerakan Pulang Kampung setiap region.
Ketua Umum BPAN, Jakob Siringgoringgo mengungkapkan,
berproses bersama di Kemah Raya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan.
“Saya merasa berada di kampung sendiri. Senang, bahagia,
nyaman, asyik. Sawah Art Space keren. Asli kayak di rumah sendiri. Pokoknya
kerasan alias betah," jelas pria yang asli Batak tersebut.
Suasana acara pembukaan Kemah Raya BPAN
Region Jawa. (Foto: Istimewa)
Sucia Lidasmara, Ketua BPAN Banten Kidul mengaku tidak
menyangka jika pembahasan berat seperti Statuta dan Manifesto dapat dilalui
dengan menyenangkan. Bahkan, bahasnya bisa ringan dan sukses.
"Saya baru pertama kali membahas statuta dengan cara menyenangkan
ini. Biasanya kan sampai ngaret atau bahkan bersitegang. Mungkin karena bawaan
orang-orangnya juga ya. Dan terbukti hasilnya juga sangat baik,"
terangnya.
Senada dengan Jakob dan Sucia, Marolop Maranu Gorga, Staf
Deputi IV Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bagian Pendidikan mengungkapkan,
pelaksanaan Kemah Raya dan Konsolidasi BPAN Region Jawa di Sawah Art Space berjalan
baik dan dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan, khas anak muda.
"Selain pembahasan soal dokumen organisasi, saya juga
melihat sesama pemuda-pemudi adat saling bercerita tentang mereka yang kemudian
membuat saling mengagumi dan semakin menaikkan kepercayaan diri sebagai pemuda
adat," ungkapnya.
Masih kata Marolop, lokasi penyelenggaraan juga sangat
berpengaruh dalam menciptakan suasanya nyaman, sehingga berdaya dukung besar
terhadap lancarnya kegiatan Kemah Raya.
"Untuk itu kita mengucapkan terimakasih banyak kepada
Cak Samsul, Pengarep Pesinauan-Sekolah Adat Osing, yang telah dengan senang
hati menerima rekan-rekan pemuda adat untuk berkegiatan di Sawah Art Space ini,”
ucapnya.
“Terimakasih juga buat Konsolidator Region, Dinda Anggun
dan semua panitia yang menyiapkan acara ini," imbuhnya.
Dalam sesi jelajah wilayah Adat Osing,
peserta Kemah Raya berswafoto di depan salah satu rumah Adat Osing, Kemiren.
(Foto: Istimewa)
Terkait dengan jalannya penyelenggaraan Kemah Raya, Jakob merasa
sangat bangga dengan pencapaian yang didapat. Menurutnya tingkat kesuksesan
acara mencapai lebih dari 90 persen dengan beberapa indikator.
"Peserta dari kedua Wilayah Pengorganisasin (WP)
terlibat aktif selama sesi berlangsung, seluruh rangkaian alur berjalan lancar.
Sosialisasi dan refleksi organisasi berjalan juga lancar,” jelas Jakob.
“Tercatat masukan-masukan kritis bagi draft Statuta,
Program Kerja dan Manifesto, serta pemilihan calon DePAN dan pengusulan calon
Ketum berjalan sesuai rencana," imbuhnya.
Sementara itu, Ilham Saifulloh, Ketua terpilih PD BPAN
Osing sekaligus Ketua Panitia Kemah Raya mengaku lega dan bangga dengan
pelaksanaan Kemah Raya di Banyuwangi ini. “Target tercapai, semua senang,"
pungkasnya. (man)