(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Banyuwangi akan menjadi satu-satunya pusat pendidikan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara untuk penerbangan khusus di perairan. Hal ini seiring dengan pembukaan program baru di Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.
Pilot-pilot handal khusus menerbangkan Seaplane (pesawat yang bisa mendarat di air) bakal digodok di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Program ini akan dibuka pada 2022.
Beberapa negara di Asia Tenggara
sudah berharap bisa mencetak pilot khusus dalam menerbangkan pesawat amphibi di
sekolah satu-satunya di Indonesia ini.
Hal ini terungkap dalam peresmian
“Seaplane Ampibhian Operation dan Pelantikan Perwira Transportasi di Hanggar
Alpha API Banyuwangi, Senin (18/10/2021).
Hadir dalam acara tersebut Plt
Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Kepala Pusbang SDM
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Heri Sudarmaji, Staff ahli menteri
Perhubungan Cris Kuntadi dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Seaplane Ampibhian Cesna 172
SP Operation sukses digelar. Dan ini langkah baru bagi Indonesia menjadi
pencetak pilot seaplane satu-satunya di Asia Tenggara. Malaysia salah satunya
yang sudah antre untuk mencetak pilot seaplane," ujar Antoni Arif Priadi,
Plt Kepala BPSDM Kementrian Perhubungan.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Seaplane Ampibhian Operation yang didasari dari Operating Certification (OC)-91 milik API Banyuwangi. Sebelum diresmikan, seaplane milik API Banyuwangi melakukan take off dan landing di Teluk Pangpang yang didasari dari Operating Certification (OC)-91 dalam Seaplane Amphibian Operation milik API Banyuwangi.
Tamu undangan bisa menyaksikan
langsung secara virtual. Capt. Ivan Adikusuma dan Capt. Demmy Setyo Wiyono
melaporkan langsung landing dan take off pesawat Cesna 172 SP yang dimodifikasi
menjadi pesawat ampibhi tersebut.
"API Pangpang merupakan water
aerodrome yang nantinya digunakan sebagai operasional kegiatan pelatihan
Seaplane di API Banyuwangi dan akan menjadi role model water aerodrome di masa
depan," tambahnya.
Selanjutnya, untuk program
pelatihan pilot seaplane masih dalam proses penambahan kapabilitas PSC 141
dengan sertifikasi Sea Class Rating dan FIC Sea Class Rating oleh DKPPU.
Dia menambahkan, dengan adanya
program pelatihan Seaplane Class Rating di API Banyuwangi, SDM pilot Seaplane
tidak perlu sekolah ke luar negeri.
“Hari ini Kementerian Perhubungan
mengambil langkah besar dalam sejarah pengembangan SDM perhubungan melalui
program pendidikan dan pelatihan pilot seaplane yang akan dilaksanakan di
Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pengoperasian
seaplane yang masih akan terus berkembang tentunya membutuhkan pilot-pilot
handal sebagai ujung tombaknya.
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
Kemenhub melalui Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi menjadi sekolah pilot
pertama di Indonesia yang mencetak pilot dengan rating sea-land,” ungkapnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani menyambut baik adanya program terbaru API Banyuwangi ini.
Selain memperkuat posisi Banyuwangi sebagai pusat pendidikan penerbang, ini
juga akan mendorong tumbuhnya pariwisata minat khusus tidak hanya di Banyuwangi
tapi juga berbagai belahan negeri.
"Ini bisa memudahkan
jangkauan, konektivitas bagi wisatawan di Indonesia yang merupakan wilayah
kepulauan. Terima kasih Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi dan jajaran
yang terus mendukung pengembangan API Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Menurut Ipuk, seaplane bisa menjadi
solusi bagi banyak hal. “Pengembangan aerodrome di perairan juga pasti jauh
lebih murah dan mudah dibandingkan di darat,” tambahnya.
“Ini solusi memperkuat konektivitas
di seluruh pelosok negeri. Kebutuhan SDM-nya sangat banyak, dan prospektif.
Maka kami mengundang pilot dan calon-calon pilot dari berbagai daerah untuk
mengikuti program ini di API Banyuwangi,” imbuhnya.
Dalam acara itu, digelar pula pelantikan perwira transportasi Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi. Sebanyak 19 perwira transportasi dilantik. Diharapkan, pilot-pilot baru ini menjadi motor baru dalam penerbangan di Indonesia. (Humas/kab/bwi)