Jelang Pemilu 2024, Perekaman e-KTP Sasar SekolahDispenduk Capil Banyuwangi

Jelang Pemilu 2024, Perekaman e-KTP Sasar Sekolah

Dispenduk Capil Banyuwangi melakukan perekaman e-KTP terhadap pelajar. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Persiapan menjelang Pemilu 2024, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Banyuwangi, jemput bola melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP) di sejumlah sekolah.

Layanan langsung tersebut bertujuan mempermudah para siswa-siswi mendapatkan KTP elektronik. 

“Kartu identitas ini sangat dibutuhkan, dan menjadi salah satu persyaratan untuk menjadi pemilih pada Pemilu 2024 nanti," kata Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi, Senin (6/2/2023).

Baca Juga :

Dinas, kata Djuang, secara rutin akan akan terjun ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman. Targetnya menyasar siswa yang sudah berusia 17 tahun keatas.

Perekaman e-KTP yang menyasar pelajar tersebut, kata Juang, akan berlangsung hingga mendekati Pemilu 2024. Dispendukcapil melibatkan pihak kecamatan sebagai upaya percepatan.

"Karena perekaman e-KTP bagi pemula ini bisa dilakukan di tingkat kecamatan. Namun apabila ada kesulitan, pihak sekolah bisa mengundang kami untuk datang secara langsung," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Djuang, pihaknya telah mendatangi sejumlah sekolah. Diantaranya, SMAN 1 Giri, SMAN 1 Glagah dan SMK 17 Agustus 1945 Tegaldlimo.

"Untuk perekaman di sekolah kami menurunkan 1 unit mobil layanan keliling," sambungnya.

Upaya percepatan lainnya, Dispendukcapil memaksimalkan program yang telah berjalan. Seperti Pelangi Go to School dan Pelangi Go to Mall.

"Untuk program Pelangi Go To School, kita yang mengunjungi sekolah. Jika tidak memungkinkan di sekolah, kami juga memberikan pelayanan rekaman di pusat perbelanjaan atau mal," jelasnya.

Ada pula program Camping Pelayanan Masyarakat Kebun (Camping Embun) yang menyasar masyarakat perkebunan. Serta program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) untuk menjangkau warga yang tinggal di pelosok.

"Jadi tidak hanya disekolah saja, kami juga jemput bola memberikan pelayanan adminduk bagi warga perkebunan. Meski kendaraan mobil layanan hanya satu, tapi kami bisa melayani 1.000 lebih dokumen kependudukan warga pelosok dalam sehari," pungkasnya. (fat)