Jembatan Buk Pitoeng Jadi Bukti Kepedulian PT BSI Sinergi dengan Dinas PU Bina Marga Jawa TimurPT Bumi Suksesindo

Jembatan Buk Pitoeng Jadi Bukti Kepedulian PT BSI Sinergi dengan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur

Peresmian Jembatan Buk Pitoeng di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Jembatan Buk Pitoeng di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kini tampil baru dan kokoh. Jembatan yang dulunya sempit dan berkelok, kini telah diperlebar dan diluruskan, sehingga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan.

Pembangunan jembatan Buk Pitoeng merupakan hasil kerjasama antara PT BSI dan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur. Biaya yang dikucurkan mencapai Rp 5 miliar, bersumber dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT BSI.

Proses pembangunan jembatan yang dulunya bernama Buk Putih ini memakan waktu selama 4 bulan, dimulai sejak 17 Januari hingga 23 Mei 2024. Jembatan tersebut menjadi prioritas karena kondisinya yang memprihatinkan.

Baca Juga :

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Edy Tambeng Widjaja memuji kepedulian PT BSI terhadap pembangunan. Menurutnya, keberadaan jembatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. 

"Jembatan ini menjadi prioritas karena kondisinya cukup memprihatinkan. Dulu sering terjadi kecelakaan karena berkelok (letter S). Diharapkan CSR PT BSI bisa berkelanjutan untuk jembatan lain, kita akan terus koordinasi dengan PT BSI,” kata Edy usai peresmian jembatan, Senin (3/6/2024).

Kepala Desa Bangorejo, Suyadi berterima kasih kepada PT BSI. Dia menyebut, jembatan Buk Pitoeng merupakan akses vital bagi masyarakat menuju Kecamatan Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran.

"Alhamdulillah, sekarang jembatannya sudah lurus dan lebih lebar. Atas nama masyarakat, kami ucapkan terima kasih, semoga PT BSI semakin jaya dan terus berkembang,” ucapnya.

Suyadi, bercerita tentang berubahnya nama jembatan tersebut. Awalnya diberi nama Buk Putih karena jembatan dicat warna putih. Namun setelah dibangun ulang oleh Dinas PU Bina Marga Jatim dan PT BSI, kini diberi nama jembatan Buk Pitoeng.

“Diberi nama jembatan Buk Pitoeng karena menurut masyarakat, jembatan ini sering menjadi tempat pitungan (negoisasi),” bebernya.

General Manager Operation PT BSI, Roelli Fransza menyampaikan, pembangunan jembatan Buk Pitoeng ini, selain sebagai bukti kepedulian perusahaan, juga bertujuan untuk memberi kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pengendara.

“Di bidang penunjang infrastruktur, PT BSI juga telah merealisasikan pembangunan jalan Pancer-Rowojambe, pembangunan jalan Sumberagung-Sumbermulyo, perbaikan jalan Ringinagung, pembangunan jembatan Kalibuyuk, Kandangan dan lain-lain,” katanya.

Selain perannya yang vital, Jembatan Buk Pitoeng menjadi jalur penting bagi para wisatawan yang ingin menuju ke Pantai Pulau Merah, Pantai Mustika, dan destinasi wisata lain di Banyuwangi.

"Kami berharap dengan adanya infrastruktur yang memadai seperti jembatan Buk Pitoeng ini, berdampak positif bagi masyarakat. Dan kita pun bisa hidup berdampingan dengan damai,” cetus Roelly.

Sebagai informasi, PT BSI pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.

Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tersebut, beroperasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG) tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020.

PT BSI rutin menyalurkan program CSR atau PPM. Sasaranya meliputi sektor kesehatan, pendidikan, pembangunan insfrastuktur hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. (red)