(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Musyawarah Daerah X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi berhasil memilih ketua baru.
Nama Kiai Muhaimin dipilih setelah
dilakukan oleh tim formatur yang terdiri dari 11 orang. Yakni, terdiri dari
tiga orang pengurus lama, empat orang Ketua MUI Kecamatan, dua orang perwakilan
pesantren dan dua orang utusan Ormas Islam.
“Saya tidak menyangka akan
mengemban amanat ini. Semoga kami mampu menjalankan amanah ini dengan
sebaik-baiknya,” ungkap Kiai Muhaimin saat dirinya dihadirkan setelah terpilih
sebagai ketua baru itu.
Pengasuh Pesantren Manbaul Hikam,
Desa Labanasem, Kecamatan Kabat itu bukan nama baru di Banyuwangi.
Ia dikenal sebagai ulama yang
memiliki keilmuan mendalam. Kiai kelahiran 1957 itu, mendapatkan pendidikannya
di Saudi Arabia sejak 1977.
Setelah menamatkan strata satunya
di Universitas Madinah pada 1984, ia kemudian pulang mengabdikan diri di
Banyuwangi. Pernah menjadi dosen di IAI Ibrahimy, Genteng dan menggelar
pengajian di kediaman mendiang istrinya di Genteng.
“Semoga kami bisa melanjutkan
program-program yang baik dari kepengurusan sebelumnya dan melakukan hal-hal
lain yang lebih baik lagi,” harap Kiai Asmuni.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
yang membuka Musyda X MUI tersebut, berharap kepengurusan ke depan dapat
menjadi oase di tengah umat muslim Banyuwangi.
“MUI bisa menjadi rumah besar yang
bisa menaungi seluruh elemen umat Islam di Banyuwangi,” harap Ipuk.
Tidak hanya itu, Ipuk juga
berharap, MUI bisa terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam
menjalankan program-program kemasyarakatan yang telah dicanangkan.
“Selama ini, MUI telah banyak
berkontribusi dalam mendukung program-program pemda. Kami berharap hal ini
terus kita jalin,” pinta Ipuk.
Struktur MUI Banyuwangi periode
2024-2029 sendiri akan disusun selambat-lambatnya hingga 30 hari mendatang.
“Akan disusun oleh ketua terpilih dan formatur,” terang Sekretaris Formatur, Abdul Azis. (humas/kab/bwi)