Anggota Komisi V DPR RI, Sumail Abdullah cek Pelabuhan Prikanan Masami. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Komisi V DPR RI turut memberikan komentar terkait keberadaan Pelabuhan Perikanan Masami di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Pelabuhan khusus perikanan Masami diharapkan dapat memberikan dampak perekonomian dan kemudahan-kemudahan bagi kapal ikan yang sandar disana.
"Tujuannya adalah pelayanan dan efisiensi. Tentu
kami berharap, pelabuhan khusus perikanan ini berdampak terhadap
perekonomian," kata Sumail Abdullah, Anggota Komisi V DPR RI saat di
Banyuwangi, Kamis (5/10/2023).
Sumail juga menyinggung soal isu tarif tiket sandar kapal
ikan yang diberlakukan di Pelabuhan Perikanan Masami.
"Mungkin tarif yang lama lebih rendah, tarif yang
baru lebih tinggi, soal tarif ini saya kira tinggal disesuaikan saja,"
ujarnya.
Selain itu, Sumail berharap agar seluruh stakeholder
harus memiliki komitmen untuk mendukung investasi.
"Karena menghadirkan investor itu susah sekali.
Ketika ada investor lokal, tentu kami mengapresiasi karena akan membawa dampak
sosial ekonomi bagi masyarakat sekitarnya," sambungnya.
Politisi dari Partai Gerindra itu juga meminta apabila
ada persoalan harus segera diakhiri, supaya iklim investasi di Banyuwangi bisa
tetap terjaga dengan baik.
"Investor harus dilindungi, semuanya harus dilindungi, termasuk orang-orang yang menggunakan layanan dari investor juga terlindungi. Ya kita cari win - win solusi lah gimana nantinya," tegasnya.
Kapal ikan sandar di dermaga Pelabuhan Perikanan Masami. (Foto: Istimewa)
Sumail juga sempat mendengar soal kapal ikan enggan
sandar di Pelabuhan Masami karena faktor cuaca.
"Jika cuaca buruk, pemilik kapal alasannya takut
sandar disana. Kondisi ini jangan sampai ditumpangi pihak-pihak lain yang
semakin memperumit demi kepentingan tertentu," kata Sumail.
Temuan persoalan yang terjadi pada pelabuhan di
Banyuwangi ini akan disampaikan Sumail dalam forum diskusi di level pusat.
"Akan kita sampaikan ke kementerian dan lembaga, dengan harapan ada titik
temunya," tandasnya. (fat)