Baca Juga :

• Biar Naik Kelas, Banyuwangi Fasilitasi Endorsement Foto dan Video Gratis UMKM
• Polisi Dalami Motif Pria Terduga Pelaku Penusukan Pacarnya Sendiri
• Pemkab Banyuwangi Apresiasi Ratusan Taruna AAL yang Sigap Evakuasi Korban KMP Mutiara 1
• Perempuan Muda di Banyuwangi Jadi Korban Penusukan Oleh Pacarnya Sendiri, Begini Kronologinya
• Ipuk Mutasi 5 Pejabat, Nafiul Huda Jabat Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM

"Di Banyuwangi para penghobi koleksi barang antik dan kuno cukup berkembang pesat, tak hanya dikoleksi saja namun dengan adanya transaksi jual beli barang antik juga bisa menggeliatkan perekonomian," kata Sahril, Senin (21/11/2022).

Menurutnya, peminat dari barang antik ini tidak hanya terbatas di daerah Banyuwangi, namun juga di seluruh Indonesia hingga ke luar negeri. Terlebih dengan berkembangnya teknologi, memudahkan para kolektor untuk memamerkan barang koleksinya.

"Teman-teman juga sering memanfaatkan media sosial untuk memamerkan barang koleksi, sehingga bukan hanya di Indonesia bahkan ada yang sampai kirim ke luar negeri," cetusnya.

Anggota Paguyuban Banyuwangi Antik (PBA). (Foto: Istimewa)

Sahril meminta anggota PBA belajar tentang sejarah dari barang antik yang dikoleksi, sehingga selain adanya perputaran ekonomi dari koleksi tersebut, juga ada nilai pembelajaran sejarah yang dimiliki.

Dia juga berharap kolektor barang antik bukan hanya didominasi oleh kalangan tua, namun juga dari milenial, agar nilai sejarah dari barang koleksi tersebut dapat diketahui oleh generasi selanjutnya.

Sekedar diketahui, Sahril Abdurrahman Arifin kembali dipercaya melanjutkan tonggak kepemimpinannya sebagai Ketua Paguyuban Barang Antik (PBA) periode 2022-2025.

Dia terpilih secara aklamasi setelah mendapatkan kepercayaan penuh dari 125 anggota PBA dalam prosesi pemilihan yang diselenggarakan di salah satu rumah makan di Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi pada Minggu (20/11/2022) kemarin. (fat)