(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Komunitas Pegon menggelar pameran berbagai foto-foto lama, arsip, dokumen dan berbagai memorabelia tentang dinamika politik pada masa Orde Lama. Baik di tingkat nasional, maupun yang terjadi di tingkat lokal Banyuwangi.
Pameran bertajuk “Senandung Politik
NU” itu sebenarnya menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan NU saat
menjadi partai politik (1952-1973). Akan tetapi, juga tidak terlepas dari
persinggungannya dengan kekuatan politik lainnya. “Ini juga untuk mengisi
peringatan Harlah 101 NU,” imbuhnya.
Dalam pameran tersebut, ditampilkan
sejumlah foto-foto lama yang langka. Seperti halnya kampanye akbar Partai NU di
Banyuwangi menjelang Pemilu 1955. Adapula foto pelantikan Bupati Banyuwangi
Djoko Supaat Slamet pada 1965, hingga rapat DPRD Banyuwangi pada 1966 yang
dipimpin oleh Abdul Latief Sudjak (Ketua NU Banyuwangi).
Adapula sejumlah surat-surat tua
atau edaran dari Partai NU masa itu. Menariknya, di surat-surat itu, juga
dibubuhi tulisan tangan yang memuat informasi perkembangan politik masa itu.
“Ada satu arsip yang saya dapat
dari NU Malang. Menariknya, ada tulisan tangan masalah 1965 di Banyuwangi,
bagaimana pergerakan PKI dan PNI di bumi Blambangan,” papar Ayung.
Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa
Musthofa yang menghadiri pembukaan pameran merasa senang. Banyak informasi baru
yang ia dapatkan. Seperti halnya ragam syair politik yang digunakan untuk
kampanye.
“Saya mendapatkan banyak info-info
yang sebelumnya belum pernah saya ketahui,” akunya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengapresiasi yang dilakukan oleh
anak-anak muda Banyuwangi tersebut.
"Kegiatan ini sangat
menginspirasi karena menambah literasi sejarah anak-anak muda Banyuwangi,"
kata Bramuda.
"Apalagi momennya tepat
menjelang Pemilu 2024, sehingga bisa menggugah kesadaran anak muda untuk
berpartisipasi," tambah Bramuda.
Pameran direncanakan akan digelar
hingga Sabtu malam (10/2/2024). Selain pameran juga akan digelar acara lainnya.
Di antaranya bedah buku “NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward pada
Jumat sore (15.00-17.00 WIB). Menghadirkan Hairus Salim sebagai pembedahnya.
Pada Sabtu sore juga akan digelar diskusi tentang kearsipan bersama Sam Ardi, salah seorang akademisi yang memiliki minat terhadap perawatan arsip. “Silakan kunjungi. Terbuka untuk umum dan gratis,” pungkas Ayung. (humas/kab/bwi)