(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Para pelaku jasa akomodasi di Banyuwangi antusias menyambut libur Lebaran 1443 Hijriyah. Okupansi hotel dan homestay menjelang libur lebaran meningkat. Berbagai persiapan dilakukan mereka untuk menambah kenyamanan dan kepuasan para pengunjung.
Ketua Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin, menuturkan, geliat reservasi sudah tampak di sejumlah hotel sejak beberapa waktu lalu.
“Bahkan ada yang sudah full booked
hingga 8 Mei mendatang. Kami sangat optimistis rata-rata tingkat hunian hotel
selama libur lebaran mencapai 80 persen,” kata Zaenal, Sabtu (30/4/2022).
Salah satu penyedia jasa hunian
yang telah siap menyambut libur lebaran adalah Didu’s Homestay. Diungkapkan
Maya Subagio, pemilik Didu’s bahwa sejumlah wisatawan mulai menginap di
homestay yang berlokasi di Desa Rejosari, Glagah Banyuwangi.
“Bahkan, ada turis dari Prancis juga menginap di sini, mau ke Kawah Ijen,” tutur Maya. Didus selama ini menjadi alternatif penginapan karena suasananya yang asri dikelilingi persawahan dan dekat perkampungan suku Osing asal Banyuwangi.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sejumlah hotel berbintang di
Banyuwangi juga mengalami peningkatan hunian. Seperti Hotel Aston Banyuwangi
yang selama liburan ini angka reservasinya sudah di atas 90 persen. “Rata-rata
mereka dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya,” papar GM Hotel Aston,
Catur.
Dialoog Hotel yang merupakan
jaringan Alila Group yang terkenal dengan hotel dan resor berkonsep unik dan
hijau juga kebanjiran pengunjung. Pihak manajemen menyebut hingga 8 Mei 2022
okupansinya mencapai 90 persen.
Begitu halnya dengan Villa So Long,
penginapan dengan view cantik Selat Bali yang pernah dikunjungi Presiden joko
Widodo pada tahun 2021 lalu. “Reservasi kami sudah 100 persen untuk libur
Lebaran ini. Padahal harga yang kami tawarkan adalah high season rate yang
tentunya lebih tinggi,” ujar Imam Solehan, Executive Marketing Villa So Long.
“Bahkan weekend periode Mei hingga Juli semua kamar sudah full booked. Ini pertanda baik ekonomi kita mulai bangkit,” kata Han, panggilan akrabnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku gembira melihat geliat ekonomi di Banyuwangi terus tumbuh, khususnya di sektor wisata. Untuk menunjang itu, kata Ipuk, pemkab telah menyiapkan sejumlah atraksi wisata di destinasi-destinasi.
“Selamat berlibur di Banyuwangi. Kami sediakan atraksi seni budaya, pelengkap liburan yang berkunjung ke Banyuwangi. Selain di destinasi-destinasi wisata juga disediakan, juga bisa menyaksikan tradisi-tradisi seni-budaya khas masyarakat Osing yang semarak saat Lebaran,” kata Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Ipuk menyatakan, pemkab bersama
pelaku wisata akan terus menghadirkan ide-ide kreatif untuk menunjang
pariwisata daerah. Salah satunya pada 29 Mei ini Banyuwangi menjadi tuan rumah
kejuaraan surfing yang paling bergensi di dunia, World Surf League/WSL
Championship Tour.
“Sekitar 20 surfer terbaik dunia
akan berlomba menaklukkan ombak Pantai G-Land yang dikenal salah satu yang
paling menantang di dunia. Kami terus menyiapkan perhelatan ini,” jelas Ipuk.
WSL Championship Tour sendiri merupakan ajang yang memiliki peminat yang sangat tinggi. Engagement media sosialnya nomor 3 dari semua ajang olahraga, melampaui MotoGP. “Ini momentum yang baik untuk memulihkan kembali ekonomi berbasis pariwisata di Banyuwangi,” ujarnya. (Humas/kab/bwi)