(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Tim asesor Unesco Global Geopark
(UGG), Martina Paskova dan Jacob Walloe, mengaku sangat terkesan selama lima
hari keliling kawasan Geopark Ijen. Keindahan situs geologi berpadu dengan
keterlibatan masyarakat lokal dalam mengembangkan Geopark Ijen memberi kesan
mendalam untuk mereka.
“Di sini ada laut, pegunungan, dan sekarang saya
ditunjukkan tempat yang indah ini (Taman Gandrung Terakota). Budaya dan
masyarakatnya yang ada di sekitar sini. Sungguh pengalaman luar biasa di
Banyuwangi.
Saya kagum dengan semua tempat yang saya kunjungi di sini.
Negara saya (Cheko) tidak punya seperti ini," kata Martina, saat bertemu
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai melakukan penyampaian hasil validasi
terkait Geopark Ijen, di Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi, Senin
(13/6/2022).
Selama lima hari, (9-13 Juni), tim asesor tersebut
melakukan serangkaian validasi terkait kelengkapan geopark baik yang ada di
Banyuwangi maupun Bondowoso. Mulai warisan geologi, keanekaragaman hayati,
hingga warisan budaya di kawasan Geopark Ijen.
Di hari terakhir di Banyuwangi, keduanya mengunjungi Taman Gandrung Terakota, di Kecamatan Licin. Taman Gandrung Terakota merupakan situs untuk merawat dan meruwat Tari Gandrung sebagai salah satu identitas budaya Banyuwangi. Di sana terdapat seribu visualisasi penari gandrung yang ditata hingga persawahan.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Bondowoso
Bambang Soekwanto, serta perwakilan Pemprov Jatim, dan Kementerian terkait.
Di tempat ini, Martina dan Jacob kembali mengutarakan
kekaguman pada alam Banyuwangi seperti tempat-tempat yang telah mereka kunjungi
sebelumnya. "Kita bisa lihat bersama, betapa indah dan luar biasanya
tempat ini. Ini adalah tempat yang sangat menyenangkan," katanya.
Menurut Martina selama berkeliling Geopark Ijen, dia
melihat banyak tempat yang mengagumkan. Mulai gunung, laut, hutan, dan lainnya.
"Banyak tempat yang indah dan, sangat potensial. Orang-orang yang
menyenangkan, budaya yang sangat menarik, haritage geopark, dan banyak lainnya,"
jelas Martina.
Ditambah lagi masyarakat lokal yang menjadi mitra
strategis. Mereka melihat bagaimana ekosistem masyarakat lokal yang menjadi
motor penggerak ekonomi di kawasan tersebut. Seperti produsen kopi yang banyak
dijumpai di kawasan Ijen juga desa wisata yang ada di sekitar area.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Dan yang paling mengesankan mereka adalah bagaimana
internalisasi Geopark Ijen pada anak-anak muda, yang terlihat saat mereka
mengunjungi SMPN 3 Banyuwangi.
“Kalian memiliki partner yang strategis untuk mengembangkan
geopark. Kalian memiliki sesuatu yang sangat menjanjikan. Ini titik awal yang
sangat baik dan sangat menginspirasi. Kami akan laporkan pada Unesco yang
memiliki otoritas, kami sangat mendukung masuk dalam jaringan geopark
global," tambahnya.
Ditambahkan Jacob, Banyuwangi memiliki geologi yang sangat
unik, alam yang unik, budaya, sejarah, dan orang-orang yang menyenangkan.
"Daerah ini telah merawat itu semua yang merupakan bagian dari
geopark" kata Jacob.
Bupati Ipuk mengucapkan terima kasih pada tim asesor, serta
tim yang telah bekerja keras mempersiapkan geopark Ijen menuju jaringan global
dunia. "Terima kasih kami ucapkan seluruh tim yang telah bekerja keras.
Kementerian, Pemprov Jatim, teman-teman dari Pemkab Banyuwangi dan Bondowoso.
Semoga kerja keras kita membuahkan hasil," kata Ipuk.
“Insya Allah kita semua optimis Geoaprk Ijen bisa segera menyandang status UGG. Dan ini akan bermanfaat bagi Indonesia, khususnya daerah. Mohon dukungannya,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)