Lukman Hakim, Pelukis Kaki Beri Kejutan Bupati Banyuwangi Ipuk FiestiandaniLukman Hakim

Lukman Hakim, Pelukis Kaki Beri Kejutan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani

Lukman Hakim, menyerahkan kejutan Bupati Ipuk didampingi Kades, Camat dan Ibu kandungnya. (Foto: Mamet Ndut)

KabarBanyuwangi.co.id  -  Saat Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berkunjung ke Desa Singolateren, Kecamatan Singojuruh dalam program Bunga Desa, menyempatkan diri mengunjung Lukman Hakim, pelukis kaki, Rabu (2/5/2021).

Lukman Hakim yang tinggal di Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh menyambut kedatangan orang nomor satu di Banyuwangi, didampingi Kepada Desa Singolatren dan Camat Singojuruh.

Ibu Bupati, Ipuk Fiestiandani tidak menyangka mendapat kejutan dari Lukman Hakim, dengan lukisan foto dirinya. Namun lebih dari itu, Bupati Ipuk mengaku senang bisa melihat langsung cara melukis Lukman dengan menggunakan kaki.

Baca Juga :

Selama di rumah Lukman, Bupati Ipuk tak henti-hentinya memandang sejumlah lukisan karya Lukman Hakim. Bahkan salah satu lukisan yang menarik perhatiannya, langsung diambil dan ditandatanganinya, yaitu lukisan bunga.

Lukman Hakim lahir 18 Pebruari 1992, belajar melukis secara otodidak. Bahkan saat SD Singolatren, pernah mengikuti lomba dan karyanya dikirim ke Jepang. Mulai melukis pada tahun 2013, serta mengikuti sejumlah pameran bersama di Banyuwangi.

Pemuda lulusan SMK PGRI ROGOJAMPI ini, mengaku bisa melukis karena seringnya bergaul dengan komunitas pelukis di Banyuwangi. Pernah berhenti melukis, saat kesulitan membeli bahan-bahan, cat dan kanvas yang mahal.


Lukman Hakim melukis dengan kakinya. (Foto: Mamet Ndut)

Beberapa tokoh yang pernah dilukis anatara lain: Abdullah Azwar Anas (mantan Bupati Banyuwangi ), Arief Yahya (mantan Menteri Pariwisata), Ibu Khofifah (Gubenur Jawa Timur), Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur dan lain-lainnya.

Pada Pameran Hari Jadi Banyuwangi, putra kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Sodiq dan Ibu Hidayati, selalu ikut berpartisipasi. Keinginan yang belum terlaksana, adalah menggelar pameran tunggal, baik di Banyuwangi ataupun di luar Banyuwangi.

Lukman Hakim dikenal pemuda yang ulet, kreatif dan tidak mau diam. Meski mengalamai keterabatasan pisik, Lukman sudah membuktikan bisa bersaing dengan orang normal.

Selama ini kerap mendapatkan order melukis secara online, kemudian dikemas dan di kirim ke sejumlah kota di Luar Banyuwangi. Jika tidak ada pesanan melukis, Lukman mengisi hari-harinya dengan terjun ke sawah, yaitu bertani sebagaimana profesi orang tuanya.

(Penulis: Slamet Suwito/Mamet Ndut seniman multi talent dari Singojuruh)