Sushi Tempong ala Luminor Hotel Banyuwangi. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, Luminor Hotel Banyuwangi sukses menggelar program Harmoni di Masa Pandemi, Sabtu (7/11/2021) malam.
Program hiburan musik disajikan Luminor Hotel Banyuwangi dengan festival kuliner bertajuk "Peken Osing" yang berarti Pasar Kuliner Osing. Tentu saja, berbagai sajian menu khas Banyuwangi mulai dari jajanan, minuman, hingga makanan utama ini mampu memanjakan lidah pecinta kuliner.
Uniknya, diantara menu khas Osing seperti Pecel Pithik,
Rujak Soto, Sego Tempong, hingga Jajanan Pasar khas Banyuwangi terdapat menu
kolaborasi unik, yakni Sushi Tempong.
Dengan menyatukan budaya asing dan menu khas Banyuwangi,
Sushi Tempong menarik perhatian para pengunjung yang hadir. Diiringi lantunan
musik orkesta dari Partikelir, para pengunjung tampak menikmati berbagai
hidangan lezat yang disajikan.
"Hadir di Sky Hall kali ini sangat menyenangkan,
makanan tradisonal yang disajikan juga enak-enak. Apalagi ada menu Sushi
Tempong yang baru pertama kali saya coba disini. Sushi dengan Sambel Tempongnya
ini pas di mulut," jelas Lintang Keris, salah satu pengunjung.
Salah satu stand
Jajanan Pasar dari berbagai stand kuliner khas Osing. (Foto: Firman)
Deni Setiawan, Executive Chef Luminor Hotel Banyuwangi mengatakan,
Sushi Tempong yang merupakan hasil kreatifitasnya ini adalah upaya mengenalkan
kuliner khas Osing ke kancah International.
"Nasi Tempong memang sudah dikenal sebagai salah satu
ikon kuliner di Banyuwangi. Namun, dengan inovasi ini kami ingin menunjukkan
bahwa kuliner Banyuwangi memang layak untuk dikenal lebih luas,"
ungkapnya.
Selain itu, masih kata Chef Deni, alasan diciptakannnya
Sushi Tempong ini karena kebanyakan masyarakat lokal kurang cocok dengan olahan
Sushi yang dilengkapi Wasabi.
"Jadi kami menyajikan Sushi yang dikemas layaknya Nasi
Tempong. Tentu ada Sambel Tempong dan lengkap dengan lauk pauknya, seperti tahu
tempe, dan diberi topping ikan asin," katanya.
Hilman Thonthowi, Marcomm Luminor Hotel Banyuwangi mengaku
bersyukur dengan tingginya animo pengunjung terhadap stand-stand kuliner yang
disediakan. Hampir seluruh stand diminati oleh para pengunjung.
"Alhamdulilllah, dalam festival ini jumlah reservasi
hampir penuh. Para pengunjung tampak menikmati seluruh hidangan yang disajikan,"
ujar pria yang akrab disapa Ito ini.
Festival dibuka
dengan pertunjukan seni tarian Gandrung dan orkes Partikelir. (Foto: Firman)
Sementara itu, Ferdian Indrayana menjelaskan, festival
Peken Osing yang dibuka dengan tarian Gandrung ini bertujuan untuk mengangkat
kearifan lokal Banyuwangi dari segi kuliner maupun pertunjukkan seni.
"Kami berterimakasih kepada para pengunjung dan
Disbudpar Banyuwangi yang menyediakan pertunjukkan ini. Ditambah lagi, hiburan
musik dari orkesta Partikelir mampu membuat suasana semakin nikmat dengan
lantunan musik yang dipersembahkannya," tutupnya. (man)