Parenting Education dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak usia dini di Balai Kantor Desa Seneporejo, Siliragung, Banyuwangi. (Foto: Muh. Ali Wafa)
KabarBanyuwangi.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng, Banyuwangi, beberapa waktu lalu melakukan program kerja parenting education dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak usia dini kepada warga Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.
Program kerja tersebut menjadi salah satu agenda kelompok 19 selama sebulan melaksanakan KKN di wilayah itu. Mereka menggandeng Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Desa Seneporejo.
Salah satu anggota kelompok 19, Muhammad Hanan mengatakan,
berdasarkan analisis yang telah dilakukan di Desa Seneporejo, banyak ditemukan
fenomena anak nikah muda.
"Hal itulah yang menjadi alasan kami Kelompok 19
mengangkat tema "Pencegahan Pernikahan Anak Usia Dini" dalam program
kerja kami," kata Hanan.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menyebut, fokus
sosialisasi ini menitikberatkan pada pemberian pencerahan kepada ibu-ibu
terkait upaya pencegahan serta dampak yang ditimbulkan dari pernikahan usia
dini.
Sementara itu, Ketua SAPA Desa Seneporejo, Siti Aminatu
Zuhriah mengapresiasi program kerja mahasiswa IAI Ibrahimy yang peduli terhadap
masyarakat. Utamanya dalam mengeduakasi masyarakat akan dampak dari pernikahan
anak usia dini.
Menurut Siti, program kerja yang dibangun mahasiswa selaras
denga visi misi SAPA, yakni menekan pernikahan dini di Banyuwangi. Maka
parenting ediucation ini penting diberikan kepada masyarakat.
"Parenting education bertujuan untuk penguatan hak
asuh anak menuju keluarga yang lebih baik," ujar Siti.
Siti mengungkapkan, orang tua berperan penting dalam
mengasuk, mendidik, dan mengawasi anak. Jika tak diawasi dengan baik, kata
Siti, bisa-bisa anak akan salah pergaulan. Sebab, tak bisa di pungkiri bahwa
pergaulan anak sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak saat ini.
"Sangat penting untuk menyiapakan diri menjadi orang
tua. Terlebih dalam mengawasi anak di era digital seperti sekarang ini,
kehadiran dan sinergi antara ibu dan ayah sangatlah penting dalam membentuk
karakter sang anak, agar anak tak sampai salah pergaulan," jelasnya. (fat)