(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Menteri Sosial Saifullah Yusuf ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 yang berada di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kecamatan Muncar, Jumat (3/10/2025).
Momen bahagia dan haru tercipta saat Mensos bertemu dan berdialog dengan para pelajar dan orang tua siswa Sekolah Rakyat.
Kehadiran Mensos yang akrab
disapa Gus Ipul melihat langsung proses pembelajaran di SR yang baru tiga hari
berjalan sejak diresmikan pada 30 September kemarin didampingi Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Di depan 73 wali murid tersebut,
Gus Ipul menyampaikan berbagai fasilitas yang akan didapatkan oleh para siswa
selama di Sekolah Rakyat. Mulai dari pembelajaran akademik, penguatan
kedisiplinan dan pendidikan karakter, talent mapping untuk mengetahui bakat
siswa, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Selama di sekolah rakyat para
siswa juga mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari dan Snack dua kali
sehari. Mereka juga mendapatkan perlengkapan sekolah seperti seragam sebanyak
delapan pasang, peralatan tulis hingga laptop.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa
ada lebih dari 4 juta anak usia sekolah di Indonesia tidak bersekolah. Mulai
dari tidak bisa sekolah, belum sekolah, hingga putus sekolah karena alasan ekonomi.
“Sekolah Rakyat memberikan
kesempatan kepada anak-anak untuk mendapatkan kesempatan dan lingkungan yang
baik untuk mendukung pendidikannya. Mereka bisa konsentrasi penuh belajar tanpa
harus memikirkan masalah ekonomi dan beban lainnya,” kata Mensos.
“Sekolah rakyat ini menjawab isu
masalah akses pendidikan bagi warga kurang mampu. Harapan Presiden dan kita
semua, dengan pendidikan yang baik adalah cara untuk mendapatkan masa depan
yang lebih baik,” imbuhnya.
Salah satu orang tua siswa Komariyah,
mengaku sangat bahagia sekaligus terharu setelah mendengar penjelasan dari Gus
Ipul. Dia semakin lega dan lebih bersyukur karena mengetahui jika putrinya yang
masuk SR di jenjang SMA bakal mendapatkan pendidikan yang baik.
“Saya single parent, selama ini
menghidupi keluarga dengan berjualan sayur mayur. Alhamdulillah, lega anak saya
bisa masuk SR. Semoga dengan bekal ilmu yang didapatkan anak saya bisa memiliki
kehidupan yang jauh lebih baik dari saya,” ujarnya terharu.
Begitu juga Nur Wahidah (50), ibu
tunanetra yang anaknya masuk jenjang kelas 5 di SR Muncar. Ia secara khusus
menyampaikan terimakasihnya kepada Presiden Prabowo yang telah membuat program
Sekolah Rakyat sehingga putranya, Rehan Meizi berkesempatan mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
“Dengan adanya Sekolah Rakyat
ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan
menjadi orang yang sukses kelak. Harus lebih dari dia,” kata Nur Wahidah sambil
terisak di hadapan Gus Ipul. Isakan ibu ini diikuti tangis Rehan pula.
Sementara itu Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani menyampaikan Pemkab berkomitmen mendukung penuh
keberlangsungan Sekolah Rakyat. Salah satunya Pemkab telah menyiapkan lahan
seluas 6-7 hektar untuk pembangunan sekolah rakyat permanen yang akan
dibangun tahun ini.
“Pak Mensos sudah menyampaikan
kalau SR permanen di Banyuwangi menjadi prioritas pembangunan tahun depan. Kami
sudah menyiapkan lahannya dan sudah kami ajukan ke Kemensos untuk ditindak
lanjuti,” kata Ipuk.
“Yang kami daftarkan ke Kementerian Sosial, insyaallah rencananya di Kecamatan Muncar. Itu menggunakan lahan pemerintah daerah. Insya Allah nanti kita hibahkan untuk sekolah rakyat," pungkas Ipuk. (humas/kab/bwi)