Guru MI tunjukkan sarang ular king kobra sepanjang sekitar 2 meter. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sarang ular king kobra sepanjang
dua meter ditemukan warga di bawah tumpukan batu dan genteng di kawasan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-A’la, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi,
Rabu (15/9/2021).
Temuan sarang ular mematikan tersebut pertama kali
diketahui oleh salah satu pekerja proyek pembangunan MI saat ia akan memindah
material bangunan. Mengetahui ada ular mematikan bersarang di tumpukan genteng
dan batu, pekerja proyek langsung menyelamatkan diri.
Atas temuannya tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Madrasah, kemudian diteruskan kepada pihak Pemadam Kebaran (Damkar) Banyuwangi. Namun sayang, saat Tim Damkar tiba di lokasi untuk melakukan proses evakuasi, indukan kobra berhasil kabur. Petugas hanya menemukan 20 butir telur kobra yang ditinggal induknya di tumpukan bawah genteng.
“Setelah kami mendapat laporan, langsung merapat ke lokasi. Tapi ularnya sudah tidak ada. Kita hanya menemukan telur ularnya saja. Ada sekitar 20 an,” kata Aden, petugas Damkar Banyuwangi kepada KabarBanyuwangi.co.id.
Petugas Damkar tunjukkan 20 butir telur ular
kobra. (Foto: Istimewa)
Diduga kuat, hewan berbisa tersebut kabur ke area
persawahan di samping madrasah. Sebab, setelah dilakukan pencarian ke dalam
ruang kelas hingga gudang madrasah, petugas tak menemukan indukan kobra yang
kabur tersebut.
“Kemungkinan ularnya lari ke areal persawahan, karena MI
memang berdekatan dengan sawah. Kita juga sudah pastikan di dalam ruang kelas,
ruang guru maupun gudang tidak ada ularnya,“ tambah Aden.
Selain telur kobra, petugas juga menemukan kulit ular yang
terkelupas dan satu ekor ular berukuran lebih kecil dalam kondisi sudah mati.
Kobra tersebut diduga kuat sudah bersarang di kawasan madrasah lebih dari
setahun lalu, saat sekolah mulai ditinggal penghuninya selama pembelajaran
daring diberlakukan.
“Yang menemukan pertama itu tukang saat akan mindah genteng dan batu yang ada di samping Madrasah. Dia sempat melihat dan ketakutan karena ular kobranya besar, panjangnya 2 meter. Langsung kami minta bantuan Damkar, tapi ternyata ularnya mungkin sudah pergi saat akan dievakuasi,” kata Marhaban, salah satu pengajar di MI Al-A’la.
Aktivitas pembelajaran tatap muka di MI Al-A'la
Benculuk berjalan normal. (Foto: Istimewa)
Meski sudah dipastikan tak ada ular di dalam kawasan madrasah,
dengan adanya temuan tersebut sedikit membuat was-was para guru maupun pelajar
saat melakukan aktivitas pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Para pelajar
pun dilarang bermain di kawasan persawahan untuk menghindari hal-hal yang tak
diinginkan.
“Mudah-mudahan ularnya tidak sampai masuk ke dalam kelas,
karena anak-anak sudah mulai belajar di kelas lagi. Kita tetap waspada,” tutup
Marhaban. (man)