Operasi Pasar Gas Melon di Kecamatan Glagah Berlangsung Tertib dan LancarKecamatan Glagah

Operasi Pasar Gas Melon di Kecamatan Glagah Berlangsung Tertib dan Lancar

Operasi pasar murah gas elpiji 3 Kg di Terminal Sasak Perot, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) di Kabupaten Banyuwangi terus ditangani oleh pemerintah setempat dengan melaksanakan operasi pasar di beberapa kecamatan.

Hingga saat ini sudah ada ribuan tabung gas ukuran melon terdistribusikan ke sepuluh kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar. Salah satunya di Kecamatan Glagah.

Kendati demikian, masih terjadi antrean pembelian gas elpiji yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin tersebut.

Baca Juga :

Operasi pasar selalu diserbu ratusan warga. Bedanya, di wilayah Kecamatan Glagah antrean lebih tertib karena sudah disiapkan dengan baik.

Di Kecamatan Glagah, operasi pasar murah gas elpiji 3 kilogram dilaksanakan di tiga titik. Yakni di Kantor Kecamatan Glagah, Pasar Desa Glagah dan terminal Sasak Perot.

Para warga sengaja datang lebih awal untuk memastikan memperoleh produk yang disubsidi oleh pemerintah tersebut.

“Bukanya jam 9, tapi saya datang jam 8 pagi biar dapat antrean lebih awal,” ucap Bambang, warga yang membeli gas 3 Kg di Terminal Sasak Perot, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Jumat (28/7/2023).

Dalam operasi pasar, gas elpiji 3 Kg dibanderol dengan harga Rp. 16 ribu. Warga bersyukur bisa membeli lebih murah  dibanding yang dijual di toko-toko.

"Beberapa minggu elpiji ini langka, kalaupun ada harganya lebih mahal. Terakhir saya beli harganya Rp20 ribu, terpaksa saya beli saja yang penting dapat gas,” kata seorang nenek, Saimah.

Plt Camat Glagah, Hary Iswadi menyatakan, pihaknya sengaja mengatur warga yang datang agar tak menumpuk saat mengantre membeli elpiji.

"Warga yang akan beli gas elpiji, kita kasih nomor antrean. Di lokasi juga disediakan kursi, sehingga warga bisa duduk sambil menyimak panggilan antrean," ujar Hary.

Hary menegaskan, penataan ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi warga yang hendak membeli elpiji 3 Kg. Warga tidak perlu berebut maupun berdesakan karena pembelian disesuaikan dengan nomor urut antrean.

“Kami juga menyiapkan tenaga medis dari Puskesmas sebagai langkah antisipasi,“ imbuhnya. (fat)