Warga Kertosari, Banyuwangi mengantre membeli gas elpiji 3 kilogram di pangkalan resmi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Elpiji kemasan 3 kilogram menjadi primadona dalam rumah tangga. Kegiatan masak-memasak sangat bergantung pada ketersediaan pasokan salah satu jenis gas ini.
Gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut gas melon ini merupakan produk subsidi, hanya diperuntukkan bagi marga miskin. Namun keberadaannya belakangan ini mengalami kelangkaan.
Para pedagang yang biasanya menjual gas elpiji 3 kilogram
stoknya kosong karena tak ada pasokan. Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini
terjadi di Banyuwangi.
Beberapa pekan terakhir, masyarakat berburu, namun tak
sedikit yang pulang dengan tangan kosong. Kondisi ini jelas mengganggu
aktivitas masyarakat.
Ketika berhasil mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, mereka
tersenyum lega. Begitulah yang dirasakan warga yang tinggal di Kelurahan
Kertosari, Banyuwangi.
"Alhamdulillah hari ini saya dapat elpiji. Saya beli 2 tabung, karena dibatasi maksimal pembelian 2 tabung. Ini akan saya pakai untuk memasak di dapur," kata Yati, warga Kertosari ini.
Yati
(50), warga Kertosari pengguna gas elpiji 3 kilogram. (Foto: Fattahur)
Yati mendapatkan elpiji di Pangkalan LPG 3 Kg Emilio yang
lokasinya tak jauh dari rumahnya. Dia bersama warga lainnya rela mengantre dan
berpanas-panasan demi mendapatkan gas elpiji seharga Rp 16 ribu dari pangkalan
resmi tersebut.
"Saya bersyukur bisa dapat, karena sudah tiga hari
ini saya nggak masak karena elpiji langka. Tapi kalau langkanya sudah berlangsung
hampir sebulan," ungkap ibu rumah tangga (IRT) usia 50 tahun itu.
Yati dan warga lainnya mengaku tak mempermasalahkan bila
harga elpiji naik, asalkan stoknya selalu ada. "Nggak masalah kalau
harganya naik, saya siap beli walau tidak kaya, daripada langka
terus-terusan," curhatnya.
Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg Emilio, Hari Gunawan menyebut
mendapatkan suplai dari Agen PT Bumi Gas Banyuwangi. Seminggu sekali ia
menerima 50 tabung gas elpiji 3 kilogram.
"Pengiriman biasanya hari Rabu atau Jumat, saya dapat
50 tabung. Tapi khusus hari ini 100 tabung untuk disalurkan ke
masyarakat," ujarnya.
Direktur PT Bumi Gas Banyuwangi, Ali Makki Zaini melalui
stafnya, Pipit mengatakan, pihaknya sengaja memasok 100 tabung ke pangkalan
demi untuk membantu memenuhi masyarakat.
“Memang dari Pertamina ada instruksi untuk menyalurkan Alokasi Fakultatif (Tambahan) di pangkalan dan penyaluran yang hari ini kita lakukan agar tepat sasaran,” kata dia.
Warga
menenteng tabung gas elpiji kemasan 3 kilogram atau gas melon. (Foto: Fattahur)
Agen PT Bumi Gas Banyuwangi, kata Pipit, setiap seminggu
sekali mendapatkan pasokan sebanyak 560 tabung gas elpiji 3 kilogram dari SPBE.
"Dari SPBE kita dapatnya 1 truk berisi 560 tabung.
Kami berharap ada penambahan alokasi. Jika ada tambahan, tentu suplai ke
pangkalan akan bertambah," kata dia.
Menurutnya, alokasi yang didapatnya selama ini masih jauh
dari harapan untuk memasok 35 pangkalan yang berada di bawah naungan Agen PT
Bumi Gas Banyuwangi.
"Kita pinginya ada penambahan pengiriman 2 sampai 4
truk. Agar kami bisa membantu meringankan beban masyarakat yang belakangan
kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram," tambahnya. (fat)