Baca Juga :

• Diduga Lepas Kendali, Innova Milik Kades Gintangan Tabrak Pohon Mohoni
• BPBD Banyuwangi Luncurkan Program Bocah Tangguh Bencana Kalangan Pelajar
• Buntut Penertiban Tambang Galian C di Banyuwangi, Ratusan Sopir Dum Truk Gelar Aksi Demo
• Berkat Kolaborasi MUI-Pemda, Banyuwangi Raih Anugerah Kinerja MUI Jatim
• Bupati Ipuk dan TN Alas Purwo Kolaborasi Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Politisi dai PDI Perjuangan ini mengaku telah mendengar jawaban dari DPU CKPP terkait penyebab ambruknya fasilitas publik tersebut.

Kepada dewan, DPU CKPP menyebut ambruknya atap pendopo diduga karena faktor umur pakai kerangka atap bangunan berbahan baja ringan yang sudah tak mampu menahan beban genting yang semakin berat karena resapan air hujan.

Penyebab lainnya, adanya kebocoran ketika terjadi hujan sehingga mengakibatkan korosi atau karat pada sambungan atap.

"Berkaca dari peristiwa ambruknya pendopo, kita minta DPU Cipta Karya untuk melakukan pengecekan kondisi dan kualitas seluruh bangunan publik yang kerangka atapnya menggunakan baja ringan secara berkala," kata Ficky.

Padahal, kata Ficky, atap pendopo di Kantor Camat Cluring itu pernah direhab pada 2015, belum 10 tahun sudah ambruk. Ia pun berharap kejadian serupa tak terulang kembali di masa mendatang.

Sementara iru, Plt Kepala Dinas PU CKPP, Danang Hartanto mengatakan, ambruknya atap pendopo disebabkan faktor alam dan usia pakai kerangka atap yang sudah berumur 8 tahun.

"Di Banyuwangi selatan itu kan sering terjadi angin dan hujan deras, mungkin kejadian itu ada di titik lelah dan ada beberapa korosi baut mur di sambungan kerangka baja ringan," kata Danang.

Danang menambahkan, perbaikan bangunan pendopo rencananya akan dilakukan pada Maret 2023. "Pendopo itu kan fasilitas publik, sehingga perbaikannya harus dipercepat," tandasnya. (fat)