(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi terus mendorong pengelola destinasi wisata mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Salah satunya, Bupati Ipuk Fiestiandani mendukung penuh Balai Taman Nasional (TN) Alas Purwo untuk menggenjot pariwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang secara lingkungan, sosbud, serta ekonomi baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Keindahan alam Banyuwangi menjadi
salah satu kekuatan sektor pariwisata yang menopang perekonomian daerah.
Ekoturisme menjadi pedoman Banyuwangi mengembangkan sektor ini.
"TN Alas Purwo menyimpan
potensi luar biasa yang bisa dikelola lebih baik lagi. Pemkab siap
berkolaborasi dan mendukung penuh TN Alas Purwo yang akan mengembangkan
pariwisata berkelanjutan,” kata Ipuk saat bertemu Kepala Balai TN Alas Purwo,
Novita Kusuma Wardani, di Banyuwangi, Selasa (27/12/2022).
“Karena lingkungan yang dijaga
dan dilindungi bersama menjadi kunci terciptanya keindahan alam dan pariwisata
berkelanjutan daerah," imbuhnya.
TN Alas Purwo yang berada di sisi
selatan Banyuwangi ini merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang
mengutamakan konservasi alam. Taman nasional ini memiliki setidaknya 700 jenis
tumbuhan, banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, serta
250 aves, dan reptil.
Kawasan ini juga memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, hingga hutan mangrove.
(Foto: humas/kab/bwi)
Taman nasional yang menyimpan
beragam situs geologi, budaya, serta kekayaan hayati tersebut telah ditetapkan
sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO.
Kawasan yang masuk dalam jajaran
Geopark Ijen, saat ini telah resmi diusulkan oleh Dewan Unesco Global Geopark
untuk pengesahan sebagai Unesco Global Geopark.
“Kami berharap pariwisata
berkelanjutan ini akan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat setempat,
budaya. Dan saya yakin, ke depan akan menjadi pengalaman luar biasa yang dialami
oleh wisatawan,” kata Ipuk.
Kunjungan wisatawan ke TN Alas
Purwo dari tahun 2021 ke 2022 mengalami lonjakan. Tercatat wisatawan domestik
99.456 orang (2021) menjadi 166.141 pada (2022).
Sementara untuk turis manca
negara terjadi lonjakan 600 persen lebih wisatawan dari tahun 2021 dibanding
tahun 2022. Pada (2021) wisman yang ke berkunjung ke Alas Purwo 1.965 turis
asing, sementara (2022) tercatat 14.175 turis.
Kepala Balai TN Alas Purwo Novita
menjelaskan, pengembangan TN Alas Purwo sebagai destinasi pariwisata
berkelanjutan akan terus diperkuat. Salah satunya, dengan menjaga Alas Purwo
agar tidak menjadi kawasan mass tourism.
Dia lalu menyebut jumlah
kunjungan wisatawan ke TN Alas Purwo hingga saat ini berkisar 500-1000 orang di
akhir pekan atau hari libur.
"Sebenarnya itu masih memenuhi daya tampung dan daya dukung kawasan. Maka rencana yang akan kita lakukan adalah pembatasan kendaraan," jelasnya.
(Foto: humas/kab/bwi)
Pembatasan kendaraan ini dilakukan
salah satunya untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. Misalnya, dengan
membuat kantong-kantong parkir di sejumlah titik.
"Tujuannya mengurangi
tingkat polusi udara dan kebisingan yang dikhawatirkan mengganggu kenyamanan
fauna, khususnya fauna prioritas seperti banteng dan macan tutul," ujar
Novita.
“Rencananya ke depan kendaraan
pengunjung hanya diijinkan masuk sampai titik yang telah ditentukan,
kemudian disediakan shuttle, ya mungkin menggunakan kendaraan listrik. Akan
kita kaji lagi,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan
menggelar pelatihan-pelatihan penangkaran binatang untuk mendukung upaya
pelestarian satwa prioritas di kawasan TN Alas Purwo, yakni macan tutul dan
banteng.
Kepala Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah I Tegaldlimo, Probo Wresni Adji, menambahkan, terkait pengelolaan
sampah, TN Alas Purwo akan menerima hibah alat pengolahan sampah dari lembaga
Konservasi Indonesia pada awal 2023.
"Nanti kita akan melibatkan masyarakat, pengunjung, serta pemilik usaha resort di sekitar kawasan TN Alas Purwo dalam kegiatan pengelolaan sampah," ujar Probo. (humas/kab/bwi)