Kegiatan workshop Inovasi Produk Berbahan Sawit di Banyuwangi diikuti pelaku UMKM hingga pelajar. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Sebanyak 60 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama 10 siswa SMK antusias mengikuti workshop Inovasi Produk Berbahan Sawit. Kegiatan ini digelar di Banyuwangi pada 24-25 Juni 2025.
Workshop digelar oleh Politeknik LPP bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Dalam kegiatan ini, peserta melakukan praktik langsung mengolah bahan dan limbah sawit menjadi produk bernilai ekonomis.
Workshop bertema "Dari Limbah Jadi Produk Bernilai”,
ini dibuka oleh Kepala Diskopumdag Banyuwangi Nanin Octaviantie. Hadir pula
Divisi UKMK BPDP, Anwar Sadat dan Wakil Direktur II Politeknik LPP, Galuh
Banowati.
Nanin Octaviantie dalam sambutannya menyampaikan, produk
UMKM berbahan sawit masih relevan untuk dikembangkan di Banyuwangi karena animo
pegiat UMKM saat ini sangat tinggi.
"UMKM di Banyuwangi tergolong sektor yang stabil,
setiap tahun jumlah pegiat UMKM meningkat, sehingga inovasi produk berbahan
sawit akan dapat berkembang dengan baik," tuturnya.
Nanin berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan
kembali dengan peserta yang lebih banyak. "Terimakasih BPDP dan Politeknik
LPP, sukses selalu," ujarnya.
Galuh menambahkan, pelaku UMKM harus tumbuh dan
berinovasi, agar produk- produk berbahan sawit dapat menjadi salah satu bentuk
improvement produk bernilai tambah sekaligus mempromosikan kebaikan sawit.
"Melalui kegiatan ini semoga dapat menjadi bentuk
pengenalan dan mengembangkan produk UKM berbahan sawit dan limbah sawit bagi
pegiat UKM dan generasi muda di Banyuwangi," tambah Galuh Banowati.
Senada disampaikan Anwar Sadat, BPDP terus mendorong
program promosi produk sawit melalui berbagai kegiatan edukatif.
"Kami juga memberikan dukungan kepada pegiat UMKM,
memperkenalkan sekaligus mengembangkan produk berbahan kelapa sawit,"
ucapnya.
Hari kedua workshop diisi dengan praktik pembuatan produk
berbahan sawit. Para narasumber dan peserta aktif dalam berdiskusi terkait
peluang dan tantangan pengembangan produk berbahan sawit.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah mensosialisasikan
bahwa produk-produk keseharian kita sebagian besar berbahan sawit," tandas
tim UMKM Politeknik LPP.
Peserta membuat beberapa oleofood dan oleochemical serta
craft dengan bahan sawit dan limbah sawit. Sepanjang kegiatan, tim UMKM
Politeknik LPP menyampaikan tahapan pembuatan produk tersebut hingga sampel
kemasan dan praktek memasarkan melalui media sosial.
"Selama dua hari, kegiatan sangat menarik dan
aplikatif, saya langsung memiliki ide untuk membuat beberapa produk berbahan
sawit," ungkap salah satu pegiat UMKM asal Genteng Banyuwangi.
Peserta mengapresiasi kegiatan workshop yang diisi dengan
teori sekaligus praktik, hingga memasarkan produk.
"Biasanya hanya diskusi teori, tapi ternyata praktik
bahkan hingga sesi editing sederhana menggunakan HP kita, saya sangat tertarik
sekali," kata siswa SMK Negeri I Glagah.
Acara diakhiri dengan sesi sharing session beberapa
peserta. Mereka saling bertukar informasi, pengalaman hingga kendala dan solusi
yang sering muncul pada pengelolaan UMKM.
"Kami bisa kenal dengan pegiat UMKM dari kecamatan
lain, kita mendapatkan informasi tentang paguyuban atau komunitas UMKM yang
selama ini kami belum mengetahuinya,” urai seorang pegiat UMKM asal Kecamatan
Kalibaru, Banyuwangi.
“Selain itu kegiatan dilaksanakan dengan model yang
menggembirakan tanpa mengurangi esensi," pungkasnya. (red)