Emilia Contessa dan Kamus Using-Indonesia karya Hasan Ali almarhum ayahnya. (Foto: Dok. Pribadi)
KabarBanyuwangi.co.id - Setelah membaca berita KabarBanyuwangi.co.id, bahwa sejak tahun 2007 Dinas Pendidikan tidak memberikan fasilitas pengajaran Bahasa Using, artis senior asal Banyuwangi, Emilia Contessa mengaku prihatin atas kondisi kekinian Bahasa Using.
Emilia Contessa merupakan putri dari almarhum Hasan Ali, sekaligus penyusun Kamus Using-Indonesia, Tata Bahasa Using dan Ejaan Bahasa Using.
Melihat kondisi tersebut, Emilia langsung menangis, karena
perjuangan orang tuanya menjadikan Bahasa Using untuk diakui sebagai bahasa
sendiri, bukan dialek Bahasa Jawa, sekarang masih terkendala.
“Saat itu Bapak dalam keadaan
sakit diabetes berat, namun semangatnya menulis sebagai persyarat agar Bahasa
Using diakui bahasa sendiri tidak kenal lelah,” ujar Emilia Contessa kepada
KabarBanyuwangi.co.id, Jum’at (28/5/2021).
“Banyak saksinya, saat Bapak menulis Kamus Using dan
buku-buku lainnya, disamping meja kerja adalah obat dan makannya harus ditakar,”
imbuhnya.
Siswa-siswi SDN Pesucen yang gemar belajar
Bahasa Using. (Foto: Dok. Hansen tahun 2014)
Artis senior yang juga Ibunda dari artis Denada, akrab
disapa Emil saat ini berada di Jakarta, mengaku tidak habis pikir terhadap
sikap dan kebijakan Pemkab Banyuwangi.
Menurutnya, langkah almarhum ayahnya tidak atas nama dan
kepentingan pribadi. Melainkan atas dorongan banyak pihak, termasuk Pemkab
Banyuwangi saat itu.
“Biar nanti Kamus Using-Indonesia yang pernah saya cetak
ulang, akan saya hibahkan kepada yang benar-benar membutuhkan. Semoga ada
manfaatnya, serta bisa membantu para pengajar Bahasa Using,” tambah Emilia yang
mantan Anggota DPD RI ini.
Sementara itu, Sekretaris I Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB), Nani Asiany MS mengaku gembira, mendengar Emillia Contessa akan menghibahkan kamus Using-Indonesia.
Nani Asyiany, Sekretaris I DKB (Foto: Istimewa)
Nani yang juga menjabat sebagai Pengawas Sekolah
ini, mengetahui persis guru Muatan Lokal (Mulok) yang tidak punya kamus Bahasa Using.
“Sebetulnya, dulu atas nama sekolah sudah dibagikan saat
cetak pertama tahun 2002. Mungkin sekarang dibawa pulang, karena memang tidak
dijual umum. Dari sekitar 750 guru mulok Bahasa Using, paling hanya 20 persen yang
punya Kamus,” ujar Nani.
Nani yang juga menjabat Pembina Tim Penyusunan Kurikulum
Bahasa Using Dinas Pendidikan Banyuwangi ini, akan berkoordinasi dengan guru
mulok Using di sejumlah Kecamatan.
“Kita belum tahu berapa jumlah kamusnya, nanti akan koordinasi
dengan keluarga Bu Emilia Contessa. Agar pembagian nanti, tepat sasaran dan
memang dibutuhkan oleh para guru yang belum punya,” pungkas Nani. (sen)