Proses Coklit Capai 80 Persen, KPU Banyuwangi Lakukan PercepatanKPU Banyuwangi

Proses Coklit Capai 80 Persen, KPU Banyuwangi Lakukan Percepatan

KPU Banyuwangi melibatkan 5.135 Pantarlih dalam proses coklit data pemilih Pilkada 2024. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuwangi sebentar lagi bakal menuntaskan proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

KPU melibatkan 5.135 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) dalam proses coklit yang digeber sejak 24 Juni hingga  24 Juli 2024, atau dalam kurun waktu satu bulan.

Dalam tahapan ini, Pantarlih melakukan coklit dengan mendatangi rumah-rumah warga di 217 desa/kelurahan yang tersebar di 25 kecamatan se- Banyuwangi.

Baca Juga :

Menurut Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM, Enot Sugiharto, proses coklit sudah mencapai 80 persen sampai pelaksanaan di Minggu kedua.

"Proses coklit sudah berjalan dengan baik di 217 desa dan kelurahan, totalnya sudah tuntas sekitar 80 persen," papar Enot Sugiharto, anggota KPU Banyuwangi asal Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo.

Angka coklit yang sudah mendekati rampung itu, lanjut Enot Sugiharto, melegakan bagi KPU Banyuwangi karena sisa waktu yang tersedia masih sekitar dua pekan lagi.

KPU Banyuwangi melakukan percepatan agar proses pencocokan dan penelitian data pemilih bisa selesai sebelum tanggal yang sudah ditetapkan yaitu 24 Juli 2024.

"Kami melakukan percepatan dengan menghitung hasil coklit secara berkala, dan kami berharap sebelum 24 Juli selesai dilaksanakan," tambah mantan reporter Kompas TV.

Bagi warga di Kabupaten Banyuwangi yang belum didatangi petugas Pantarlih dalam rangka melakukan coklit agar bersabar.

Utamanya bagi warga yang tinggal di wilayah terpencil dan berada di pinggiran hutan. Bisa jadi petugas Pantarlih yang akan melakukan coklit masih mengatur waktu karena kondisi beberapa hari terakhir kerap turun hujan.

"Jika nanti ada petugas Pantarlih datang ke rumah cukup siapkan KTP elektronik dan identitas pendukung," saran Enot Sugiharto. (red)