Ratusan kader posyandu mengikuti pelatihan yang digelar PT BSI bersama Puskesmas Pesanggaran. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 120 kader posyandu di
Kabupaten Banyuwangi mengikuti pelatihan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP)
kesehatan dan penanggulangan TB paru.
Pelatihan dipusatkan di Aula Rumah Makan Rojo Nogo, Desa/Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, selama dua hari pada 8 hingga 9
September 2025.
Pelatihan terhadap kader posyandu tersebut merupakan hasil
kolaborasi antara PT Bumi Suksesindo (PT BSI) dengan Puskesmas Pesanggaran.
Community Development and Empowerment Supervisor PT BSI
Syahrul Wahidah mengatakan, pelatihan diikuti 120 orang yang berasal dari 24
posyandu yang beroperasi di Desa Sumbermulyo dan Pesanggaran.
"Kader (posyandu) menjadi garda terdepan dalam
transformasi layanan Posyandu ILP yang melayani semua usia. Semoga kader
semakin kompeten dalam menjalankan tugas layanan primer ke masyarakat,” kata
Syahrul, Selasa (9/9/2025).
Sebagai mitra pemerintah, masih Syahrul, peran PT BSI dalam
kegiatan ini adalah sebagai penyelenggara kegiatan. Pemateri pelatihan semua
berasal dari Puskesmas Pesanggaran.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari program PPM
(Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) PT BSI, khususnya bidang kesehatan
masyarakat,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pesanggaran, dr Edi Nurcahyo menjelaskan,
posyandu ILP melayani semua siklus hidup, mulai ibu hamil, balita, sampai
lansia.
“Tujuannya untuk melakukan skrining potensi penyakit pada
individu agar mudah memfokuskan intervensi pengobatan penyakit di suatu
wilayah,” katanya.
Sistem ILP adalah sebuah sistem yang dikembangkan
pemerintah untuk mengkoordinasikan dan menyatukan berbagai layanan kesehatan
primer agar lebih terintegrasi serta menyeluruh dari janin hingga lansia.
Memudahkan masyarakat sampai level paling bawah (RT/RW) untuk mengakses,
termasuk pemantauan secara digital.
Menurut Edi, setiap kader posyandu harus menguasai 25
keterampilan yang tercakup dalam 5 kategori. Yaitu pengelolaan posyandu, bayi
dan balita, ibu hamil, menyusui, usia sekolah dan remaja, serta keterampilan
usia produktif dan lansia.
Dengan penguasaan keterampilan kader posyandu yang semakin
matang, Edi berharap pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pesanggaran
semakin baik. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi, angka
stunting turun hingga di bawah 5 persen, dan menuntaskan penyakit TBC
(Tuberkulosis) dan kusta.
Kepala Puskesmas Pesanggaran menyampaikan terima kasih
kepada PT BSI karena telah bersedia bekerja sama untuk menyelenggarakan
pelatihan kader posyandu.
"Dengan kolaborasi, kami optimistis target kesehatan
Indonesia Emas 2024 bisa terwujud," imbuhnya. (red)