PT BSI Kirim Tim untuk Bantu Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny SidoarjoPT Bumi Suksesindo

PT BSI Kirim Tim untuk Bantu Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Tim tanggap darurat atau Emergency Response Team (ERT) PT BSI membantu proses evakuasi dan penanganan korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – PT Bumi Suksesindo (BSI) mengirim tim tanggap darurat untuk membantu proses evakuasi dan penanganan korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Tim tanggap darurat atau Emergency Response Team (ERT) dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk diberangkatkan pada 30 September 2025, sehari setelah musibah yang menimpa ratusan santri itu terjadi.

Setibanya di lokasi, ERT PT BSI langsung bergabung dengan perusahaan lainnya di bawah koordinasi Tim ESDM Siaga Bencana. Yaitu PT Freeport Indonesia, PT POMI Paiton Energy, serta berkoordinasi dengan Basarnas untuk teknis pencarian dan evakuasi korban.

Baca Juga :

"Hari pertama kami fokus membuka akses menuju korban responsif. Kondisi lapangan berisiko tinggi sehingga operasi berjalan secara hati-hati sesuai protap (prosedur tetap) keselamatan,” kata kapten lapangan ERT PT BSI “Tupiert” Soni Adi Santoso, Senin (6/9/2025).

Soni bercerita bahwa timnya mendapat tugas menjangkau empat orang korban responsif. Namun, mereka menemui tantangan. Akses menuju titik korban sangat sempit, hanya bisa dilalui oleh orang berperawakan kurus.

"Struktur bangunan tampak tidak stabil. Reruntuhannya membentuk pola pancake, yaitu beton yang jatuh saling menindih sehingga berisiko runtuh susulan. Di lokasi juga teridentifikasi adanya hazard asbestos yang bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi personel,” ungkap Soni.

Penggunaan alat berat hanya sebagai opsi terakhir apabila sudah ada kepastian korban hidup berhasil dievakuasi atau setelah fase pencarian darurat (Golden Time) dinyatakan berakhir.

Hingga kedatangan tim tanggap darurat tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, dari 140 santri yang berada di bangunan saat musibah terjadi, 102 orang telah dievakuasi, 3 di antaranya meninggal dunia, sedangkan 38 masih terjebak.

Setelah berakhirnya fase golden time, keluarga korban menyetujui penggunaan alat berat untuk melanjutkan pencarian.

Sebagai informasi, ERT Tupiert merupakan salah satu divisi di PT BSI sebagai tim tanggap darurat, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tim ini beranggotakan  150 orang, 11 orang merupakan anggota definitif sedangkan sisanya adalah sukarela (volunteer) dari berbagai departemen dan kontraktor PT BSI.

Seluruh anggota ERT sudah dibekali kemampuan ketanggapdaruratan, yaitu penyelamatan di ketinggian, ruang terbatas, korban kecelakaan, dan lain-lain.

Pengalaman ERT PT BSI dalam aksi kemanusiaan sudah cukup panjang. Mereka pernah diterjunkan ke lokasi bencana, seperti gempa di Pidie, Aceh 2016, banjir Alasmalang, Banyuwangi 2018, gempa Lombok 2018, gempa Palu 2018, tsunami Banten 2018, gempa Malang dan Lumajang 2021, dan erupsi Gunung Merapi Lumajang 2021. (*)