Salah seorang guru sedang menjalani suntik vaksinasi di Puskesmas Mojopanggung. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Vaksinasi tahap pertama untuk
tenaga pendidik jenjang SMA dan SMK di Banyuwangi, mulai digelar di sejumlah
Puskesmas pada Sabtu (27/03/2021) siang. Seperti yang terjadi di Puskesmas
Mojopanggung, Kecamatan Giri, ratusan guru dari berbagai sekolah yang ada di
Kecamatan Giri mulai mengikuti proses vaksinasi tahap pertama.
Tak hanya dari kalangan guru PNS saja, pada vaksinasi ini
guru-guru honorer juga wajib mengikuti vaksinasi yang telah diberikan. Data
sasaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, tercatat ada sekitar 4.000
guru dari tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Banyuwangi yang harus menjalani
proses vaksinasi. Vaksinasi penting dilakukan mengingat pembelajaran tatap muka
di Banyuwangi sudah mulai dijalankan di beberapa sekolah dengan protokol
kesehatan ketat.
“Untuk hari ini di Puskesmas Mojopanggung kebetulan
gilirannya guru-guru SMAN 1 Giri dengan jumlah sasaran 80 orang yang akan kami
bagi dua termin yakni mulai hari ini dan hari Senin pekan depan," kata
Vitha Stiaris Rosa, Koordinator Imunisasi Puskesmas Mojopanggung, Giri.
"Sebelumnya untuk pengajar dari TK dan SD juga sudah,
utamanya guru yang PNS. Yang sudah divaksin kurang lebih 160 guru SD dan TK.
Untuk data sasaran yang baru ini, kami peruntukkan untuk guru SMA, SMK, SD LB
maupun SMA LB. Kurang lebih berjumlah 415 orang akan kami laksanakan mulai hari
ini (Sabtu 27-03-2021) sampai tanggal 6 April 2021,” imbuhnya.
Vitha menambahkan seluruh tenaga pengajar yang akan
mengikuti vaksinasi harus mempersiapkan diri. Persiapan yang wajib dilakukan
yakni mereka harus sarapan terlebih dahulu hingga persiapan untuk menjalani
pemeriksaan kesehatan.
“Kalau dari pemeriksaan, tensinya lebih dari 180, vaksinasi harus ditunda dulu. Yang punya penyakit diabetes juga harus ditunda dulu. Sejauh ini semua berjalan lancar tak ada keluhan yang berarti. Paling ya keluhannya hanya ngantuk dan lapar begitu saja,” tambahnya.
Keterangan Gambar : Para
guru SMA/SMK mengantri suntik vaksinasi di Puskesmas Mojopanggung. (Foto:
Firman)
Meski terlihat tegang sebelum divaksin, namun sejauh ini
proses vaksinasi terhadap tenaga pendidik di Banyuwangi berjalan lancar.
Seluruh peserta vaksin wajib mengikuti wawancara hingga pemeriksaan kesehatan
dari tenaga medis di setiap Puskesmas. Para guru mengaku, suntik vaksin
ternyata tidak sesakit yang mereka bayangkan sebelumnya.
“Alhamdulillah sudah disuntik. Awalnya memang tegang dan
sampai gemetar tapi ternyata enggak sesakit yang kita bayangkan. Untuk
sementara ini tidak ada efek sampingnya, biasa-biasa saja. Setelah divaksin
semoga kita semua terbebas dari corona,” kata Niamulloh, Guru Agama SMPN 5 Banyuwangi.
Mereka berharap, vaksinasi yang sudah berjalan ini
benar-benar mampu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, agar proses pembelajaran
tatap muka di sekolah bisa berjalan lancar dan tak malah menjadikan klaster
baru di lingkungan sekolah.
“Setelah divaksin tidak ada keluhan apapun, ini memang
kewajiban seluruh rakyat Indonesia. Harapan kita ya semoga saja virus covid-19
ini bisa segera hilang dari Indonesia," kata Betha Dian Permana, Guru
Sejarah SMAN 1 Giri, Banyuwangi.
"Sekolah memang sudah melakukan pembelajaran tatap
muka sudah berjalan tapi masih berjenjang, belum seluruhnya masuk ke sekolah.
Kita jalankan pembelajaran di sekolah dengan prokes ketat, seperti jaga jarak,
pakai masker dan mencuci tangan dengan sabun,” imbuhnya.
Sebelumnya, ribuan guru dari tingkat TK, SD dan SMP di
Banyuwangi juga sudah menjalani vaksinasi di sejumlah Puskesmas maupun
fasilitas kesehatan yang ada di setiap kecamatan. Hingga kini proses vaksinasi
tenaga pendidik dari tingkat TK hingga SMP di Banyuwangi sudah masuk pada
vaksinasi tahap kedua. (man)