Ratusan Kades Tour Naik Motor Dinas Datangi Kantor BupatiAskab Banyuwangi

Ratusan Kades Tour Naik Motor Dinas Datangi Kantor Bupati

Ratusan motor dinas diparkir di halaman Kantor Bupati Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Ratusan kepala desa menggeruduk Kantor Bupati Banyuwangi. Mereka tumplek blek di halaman Kantor Bupati usai tour berkeliling menghiasi jalanan kota di tengah jam kerja, Rabu (5/10/2022).

Para kades ini tour menggunakan kendaraan dinas yang kebanyakan sudah mati surat-suratnya. Ada yang menaiki motor Suzuki Thunder hingga Tossa.

Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi, Anton Sujarwo mengatakan, kendaraan inventaris tersebut selama ini mangkrak.

Baca Juga :

"Karena kami kangen aja, itu sukur-sukur, sepeda itu sebetulnya kan mangkrak sudah mas, tapi karena ada kegiatan touring ini, teman-teman memperbaiki, saking senengnya makai sepeda dinas," kata Anton kepada wartawan.

Seperti diketahui, sejak pagi mereka berkumpul berniat melakukan tour. Dengan mengusung tema "Tour de Thunder", perjalanan mereka berakhir di Kantor Bupati Banyuwangi.

Mereka ingin bertemu dan bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Banyuwangi. Namun sayangnya tak berhasil bertemu Bupati Ipuk Fiestiandani lantaran berbenturan dengan padatnya jadwal yang dimiliki istri Menpan RB tersebut.

Para kepala desa hanya ditemui oleh Asisten Pemerintahan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Arief Setiawan.

"Pada prinsipnya mereka ingin ketemu Bupati. Tapi Bupati tidak semerta-merta bisa menjadwalkan karena ada jadwal yang mendadak beliau harus mendampingi Pak Menteri. Kegiatan beliau sangat padat memang," jelas Arief.

Pihaknya mewakili Bupati menyampaikan permohonan maaf kepada kepala desa yang tidak berhasil bertemu Bupati.

"Kami atas nama Bupati mohon maaf. Sebenarnya Bupati ingin ketemu dan kegiatan bertemu dengan kepala desa sudah terjadwalkan, beberapa kali kita ketemu di masing-masing dapil, hanya dapil tiga yang belum," jelasnya.

Menurut Arief, para kades ini ingin menyampaikan hal-hal yang menyangkut desa. Di antaranya, permintaan secara tersurat terkait anggaran dana desa. Dikatakan Arief, sebetulnya Banyuwangi sudah melebihi patokan 10 persen dari APBD.

"Sekarang ini sudah 13 persen, artinya nilai yang sudah diberikan kepada kepala desa sudah melalui ketentuan yang ditetapkan," bebernya.

Kemudian permintaan tidak tersurat dari kepala desa yakni terkait dengan pemberian kendaraan dinas kepala desa. "Berkaitan dengan pemberian sepeda motor tahun ini sudah teranggarkan untuk 51 kepala desa," tandasnya. (fat)