(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Ratusan pelajar Banyuwangi memenuhi gedung tenis indoor GOR Banyuwangi, Senin (3/10/2022). Mereka menghadiri puncak kegiatan Festival Anak Sholeh yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan mubalig kondang Gus Miftah Habiburrahman dari Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk menegaskan bahwa kegiatan ini, adalah bagian dari ikhtiar untuk menguatkan kualitas pendidikan para pelajar Banyuwangi. Khususnya, dalam memperkuat sikap toleransi atas perbedaan, anti-bulliying hingga sikap sportifitas.
“Anak-anak hari ini, sangat sulit
untuk dicegah dari dunianya sekarang. Seperti main game dan mengakses dunia
digital. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya melarang, tapi juga harus dapat
mencegah mereka dari ekses negatifnya. Seperti intoleran, bulliying hingga
tidak sportif,” tegas Ipuk.
Ipuk menambahkan, untuk mengikis
sikap negatif yang biasanya muncul akibat pengaruh konten di media sosial yang
tidak terkontrol, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai yang baik. Mulai
dari rumahnya, lingkungan sekitarnya, terutama juga di sekolah.
“Lembaga pendidikan harus
memberikan perhatian lebih. Tidak hanya sekadar mengajarkan pelajaran yang ada
di kurikulum, tapi juga perhatikan tingkah pola anak. Jika ada yang tidak
sesuai, lakukan pendekatan ekstra. Ke anaknya, atau kalau perlu juga ke orang
tuanya,” tambahnya.
Sementara itu, Gus Miftah yang
dikenal sebagai pendakwah milenial menekankan agar anak-anak untuk tidak
insecure. Menurutnya, sikap intoleran, bulliying hingga tidak sportif itu
muncul dari kejiwaan yang insecure atau minder.
“Adek-adek semua harus percaya
diri. Jangan insecure alias minder. Orang-orang yang intoleran itu, sebenarnya
adalah orang yang tidak percaya pada dirinya. Mereka takut melihat orang
beragama lain, karena sejatinya mereka tidak percaya akan keimanannya,” jelas
Pengasuh Pesantren Ora Aji di Yogyakarta itu.
Gus Miftah mengajak meneladani Nabi
Muhammad. Meski hidup sebagai yatim piatu, Nabi tak memiliki sifat insicure.
“Justru beliau tumbuh sebagai figur yang kuat. Tidak minder dalam menghadapi
segala problematika kehidupan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan Banyuwangi Suratno menjelaskan bahwa Festival Anak Sholeh ini
terdiri dari sejumlah kegiatan. Selain pengajian bersama Gus Miftah, juga
dirangkai dengan aneka perlombaan tingkat SMP. Mulai dari Musabaqah Tilawatil
Qur’an, Musabaqah Hifdzil Quran, Dai Cilik hingga kaligrafi.
“Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pelajar SMP Negeri maupun Swasta se Banyuwangi. Kami berharap, hal ini tidak hanya menjadi ruang kreasi bagi anak-anak, tapi juga bisa melahirkan talenta-talenta baru dari Banyuwangi,” pungkasnya. (humas/kab/bwi)