Gelaran Festival Anal Sholeh di lapangan Tennis Indoor GOR Tawang Alun. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Meningkatkan karakter Islami di
kalangan pelajar muslim, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Anak Sholeh
(FAS). Ratusan pelajar se-Banyuwangi mengikuti kegiatan dan lomba yang
bernuansa Islam di festival yang digelar di lapangan Tennis Indoor GOR Tawang
Alun, Rabu (15/10/2025).
Tak kurang dari 500 siswa jenjang TK, SD dan SMP ikut
berkompetisi dalam berbagai lomba seperti musabaqah tilawatil quran (MTQ),
lomba kaligrafi, pidato daí cilik, serta musabaqah hifdzil quran (MHQ).
Kesenian Islami juga ditampilkan dalam festival tersebut.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, mengatakan Festival Anak
Sholeh merupakan ikhtiar daerah untuk mendorong terciptanya generasi muda yang
memiliki karakter dan kepribadian baik. Mereka diajak mengikuti berbagai
kegiatan dan lomba yang sarat dengan nilai-nilai keislaman.
“Lewat ajang ini, kita berharap para pelajar di Banyuwangi
bisa memiliki karakter yang agamis, dan berakhlak baik. Serta tumbuh menjadi
generasi Quráni yang cerdas secara intelektual dan berdaya saing global,” kata
Mujiono saat membuka acara tersebut.
Bagi Mujono, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur
dari peningkatan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dari kekuatan moral
spiritual, serta akhlak masyarakatnya.
“Generasi muda yang sholeh menjadi fondasi moral utama
untuk melanjutkan pembangunan. Atas nama pemerintah daerah, kami sangat
mengapresiasi dan berterima kasih kepada para guru, ulama, dan seluruh pihak
yang telah membimbing anak-anak Banyuwangi menjadi generasi yang beriman,
berilmu dan berakhlak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno
menjelaskan Festival Anak Sholeh menjadi wadah untuk menguji hasil pendidikan
agama Islam di masing-masing satuan pendidikan.
“Dengan lomba-lomba yang diikuti, kita bisa melihat sejauh
mana pembelajaran yang diterima oleh para siswa,” ujarnya.
Festival Anak Sholeh dimeriahkan dengan berbagai kegiatan
dan lomba. Mulai dari Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Hifdzil Quran,
kaligrafi, hingga pidato daí cilik. Kegiatan ini diikuti 500 lebih pelajar,
mulai tingkat TK, SD hingga SMP Negeri maupun Swasta se-Banyuwangi.
“Ini tidak hanya menjadi ruang kreasi bagi anak-anak, tapi
juga instrument untuk menjaring talenta-talenta muda di bidang tersebut.
Misalnya, kaligrafi, MTQ, dan MHQ,” kata dia. (humas/kab/bwi)