Program Pavingisasi di Banyuwangi Terus Digalakkan, Dorong Perputaran Ekonomi Tingkat Desa dan KotaDPU CKPP Banyuwangi

Program Pavingisasi di Banyuwangi Terus Digalakkan, Dorong Perputaran Ekonomi Tingkat Desa dan Kota

Pegawai menata paving di ruas jalan Banyuwangi. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Pembangunan infrastruktur jalan lingkungan melalui program pavingisasi terus digalakkan di berbagai titik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

Plt Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Ebta Ari Sandi mengatakan, pemerintah daerah pada tahun anggaran 2025 mengalokasikan dana sebesar Rp 73,43 miliar untuk program pavingisasi.

Anggaran tersebut diproyeksikan mampu membangun jalan sepanjang 359.025 meter yang tersebar dalam 703 titik kegiatan pavingisasi di berbagai wilayah.

Baca Juga :

"Dari total program yang direncanakan, hingga saat ini telah selesai 219 kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp 28,19 miliar dan panjang jalan yang terbangun mencapai 43.495 meter,” ujar Ebta, Senin (13/10/2025).

DPU CKPP menargetkan seluruh kegiatan pavingisasi dapat selesai tepat waktu agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas. Pembangunan jalan lingkungan dinilai tidak hanya memperlancar akses warga, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi di tingkat desa dan perkotaan.

"Kami memastikan setiap kegiatan pavingisasi dijalankan dengan tepat mutu dan tepat waktu. Harapannya, jalan yang terbangun benar-benar bermanfaat bagi warga, memperlancar aktivitas ekonomi, serta meningkatkan mobilitas masyarakat," tegasnya.

Selain pavingisasi, DPU CKPP Banyuwangi juga menggenjot perbaikan jalan hotmix dengan target sepanjang 700 kilometer di tahun ini. Pada bulan Juli lalu, telah terealisasi 600 kilometer.

Namun saat ini sebagian ruas jalan kembali rusak. Sekitar 80 persen jalan yang telah diperbaiki mengalami lubang akibat curah hujan tinggi serta lalu lalang kendaraan bermuatan berat.

"Kerusakan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, kontur tanah yang tidak stabil, hingga tingginya intensitas lalu lintas, khususnya kendaraan dengan muatan berat," ujarnya.

Pihaknya terus melakukan evaluasi dan penanganan cepat terhadap ruas-ruas jalan yang kembali rusak agar aksesibilitas masyarakat tetap terjaga. Langkah yang ditempuh antara lain, mempercepat pemeliharaan berkala melalui program tambal sulam serta pemetaan ulang terhadap titik-titik jalan rawan rusak.

"Prinsipnya, kami tidak tinggal diam. Jalan yang rusak langsung ditangani dengan metode yang sesuai. Jika hanya berlubang kecil, maka dilakukan tambal sulam. Tapi kalau kerusakannya cukup parah, kami akan lakukan overlay atau pengaspalan ulang agar kualitas jalan lebih terjamin," imbuhnya. (fat)