Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Ratusan warga Banyuwangi menjalani
perawatan di rumah sakit karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mencatat sepanjang
Januari hingga pertengahan April 2024, sebanyak 205 orang terjangkit.
"Dari total 205 pasien DBD, 4 orang di antaranya
meninggal dunia,” kata Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat kepada
wartawan, Kamis (25/4/2024).
Amir merinci, pada Januari terdapat 29 kasus, Februari 50
kasus, Maret 55 kasus. Jumlah pasien DBD naik signifikan pada bulan April 2024.
"Ada penambahan sebanyak 71 pasien per 22 April 2024.
Selama Januari-Maret 2024, pasien DBD ada 134 pasien," bebernya.
Menurut Amir, naiknya kasus DBD di Banyuwangi disebabkan
oleh faktor cuaca. Curah hujan yang tak menentu menyebabkan timbulnya genangan
air yang menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes Aegypti.
“Saat ini ada 4 kecamatan yang menjadi titik sebaran
terbanyak kasus DBD. Yakni Muncar, Srono, Bangorejo, dan Rogojampi,” urainya.
Dinkes Banyuwangi mencatat total kasus infeksi virus dengue
di Banyuwangi ada 1.025 kasus. Virus dengue ini penyebab tiga penyakit yakni
Demam Dengue (DD), DBD, serta Dengue Shock Syndrome (DSS).
“Ketiga penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh infeksi
virus dengue, namun tingkat keparahannya berbeda. DD biasanya lebih ringan
dibandingkan DBD. Selain itu, DD tidak sampai menyebabkan kematian,” kata Amir.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri
apabila mengalami gejala yang mengarah pada DBD. Seperti, demam tinggi selama 3
hari, nyeri badan, tubuh lemas, nafsu makan menurun, serta mengalami pendarahan
spontan (mimisan, gusi berdarah).
“Jika demam tidak membaik selama 3 hari, segera periksakan
diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan
lebih lanjut. Seperti pemeriksaan trombosit dan hematokrit,” ujarnya.
Amir mengajak masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan
dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta pemberantasan sarang
nyamuk (PSN).
“Warga juga perlu menutup tempat genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk,” tandasnya. (fat)