Teken kontrak pekerjaan revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan di Banyuwangi. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Revitalisasi Pasar
Induk dan Asrama Inggrisan di Banyuwangi segera dimulai bulan Oktober 2024, dan
ditargetkan tuntas tahun depan.
Asisten Bidang Sosial dan Perekonomian Banyuwangi, Dwiyanto
mengatakan, kontrak pekerjaan telah diteken oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pelaksana pekerjaan.
“Penandatanganan juga disaksikan Direktur Jenderal Cipta
Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Direktur Prasarana Strategis Ditjen
Cipta Karya Essy Asiyah, dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi Bapak
Sugirah secara online,” ujar Dwiyanto, Rabu (2/10/2024).
Penandatanganan tersebut juga dihadiri Asisten Logistik
KODAM V Brawijaya Kolonel Infanteri Wahyu Hadi Soenaryo, Kepala Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Jawa Timur M. Reva Sastrodiningrat,
Dwiyanto memaparkan, sesuai target dari Kementerian PUPR,
revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan akan berlangsung
selama 365 hari kalender dimulai sejak bulan Oktober 2024 sampai Oktober 2025.
Ia mengatakan revitalisasi ini merupakan sebuah pekerjaan
penting karena dua bangunan tersebut akan menjadi ikon baru pusat aktivitas
ekonomi rakyat dan pariwisata Banyuwangi yang tentunya akan mengungkit ekonomi
daerah.
Sementara itu, Plt Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Revitalisasi Pasar Induk
dan Asrama Inggrisan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian PUPR
yang telah mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan revitalisasi ini. Kami
berharap proses pengerjaannya berjalan dengan lancar dan baik,” kata Sugirah.
Pasar Induk Banyuwangi sendiri akan direvitalisasi dengan
total luas lahan sekitar 1 hektar (sisi utara dan selatan). Nantinya pasar akan
memiliki gedung utama yang terdiri dua lantai dengan arsitektur khas Osing,
Banyuwangi. Pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering, dan area
kuliner, dengan total 700 unit kios/lapak, serta dilengkapi dengan gedung
parkir.
“Bagian depan pasar, jalan aspalnya juga akan diganti
dengan paving. Ke depan kita proyeksikan menjadi sentra kuliner baru,” ujar
Sugirah.
Sedangkan Asrama Inggrisan adalah salah satu bangunan cagar
budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Gedung itu kemudian diambil alih British East India Company-Kantor Dagang
Inggris pada abad 18. Tempat ini lantas dijadikan kantor kabel jaringan
telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.
Asrama Inggrisan akan direhabilitasi dan dipugar untuk
menjadi ikon baru destinasi wisata sejarah dan budaya di Banyuwangi, dengan
tetap melestarikan bentuk asli bangunan Inggrisan yang merupakan cagar budaya.
“Semoga proses revitalisasi berjalan dengan lancar dan
selesai tepat pada waktunya,” pungkas Sugirah. (humas/kab/bwi)