Sebar Berita Bohong di Medsos, Pria Asal Kediri Diamankan Aparat Polresta BanyuwangiPolresta Banyuwangi

Sebar Berita Bohong di Medsos, Pria Asal Kediri Diamankan Aparat Polresta Banyuwangi

AA (44) pelaku penyebar berita bohong memberikan video klarifikasi di Mapolresta Banyuwangi. (Foto: Tangkapan layar)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang pria asal Kediri berinisial AA (44) terpaksa harus berurusan dengan aparat Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, lantaran menyebarkan berita bohong lewat akun Tiktoknya.

Kasatreskim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, AA yang berprofesi sebagai sopir tersebut diamankan untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait video yang disebar melalui aplikasi Tiktok miliknya.

"Yang bersangkutan dalam video Tiktok-nya menyebut adanya orang meninggal akibat pelemparan batu pada kendaraan bus pariwisata yang melintas di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi pada 1 Mei 2023 kemarin," kata Agus, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga :

Pada malam itu memang benar terjadi pelemparan bus, namun narasi tentang adanya orang meninggal pada kejadian itu tidak benar. Polisi masih menyelidiki kasus pelemparan bus tersebut.

Lanjut Agus, AA mengaku mendapatkan video itu dari Grup Whatsapp "DKM" (Driver Kota Malang). AA kemudian mengunggah video tersebut di akun media sosial Tiktok bernama "Lavana Trans" miliknya.

Pelaku menambahkan narasi tulisan dan lisan bernada puluhan armada pariwisata dilempari batu di Wongsorejo Banyuwangi, 1 orang meninggal, kejadian pukul 01.00 tanggal 1 Mei 2023. Viralkan agar pelaku ditangkap.

Narasi dalam video itu berbunyi sebagai berikut;

Bro korbane sakmene ambane lho bro, siji loro telu papat limo enem pitu wolu sing kenek gur siji tok, songo sepuluh Elf nemen, sing mburi iki dibandem kaget nabrak uwong ninggal, Wongsorejo arep mlebu Ketapang ati – ati.

(Bro korbannya banyak sekali lho bro, satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan yang kena cuma satu, sembilan sepuluh Elf parah, ini yang belakang dilempar terkejut nabrak orang meninggal, Wongsorejo mau masuk Ketapang hati – hati).

Video berdurasi 46 detik yang diposting AA pun trending, mendapat 887 komentar. Disukai oleh 4507 akun tiktok, disimpan 272 akun dan dilihat oleh 168,5 K akun.

Melalui video itu, lanjut Kompol Agus, niatnya pelaku ini memberi pesan kepada sesama driver. Agar lebih berhati-hati bila melintasi wilayah tersebut.

"Namun tidak mengkroscek dahulu, padahal kabar adanya orang meninggal dalam insiden itu tidak benar," ujarnya.

Agus menambahkan, pihaknya telah memanggil pelaku untuk dimintai klarifikasi. Agus menyebut bahwa pelaku telah menghapus video yang diunggah di akun Tiktok-nya.

Pelaku juga telah membuat pernyataan permintaan maaf secara tertulis serta membuat video klarifikasi meluruskan informasi yang keliru tersebut.

Kasus penyebaran berita bohong ini tidak diproses lebih lanjut. Namun perkara pelemparan batu pada kendaraan bus, Polresta Banyuwangi telah membentuk tim khusus untuk mengusutnya.

"Kasus pelemparan bus telah dibentuk timsus gabungan Polsek dan Polresta untuk mengusut tuntas perkara tersebut," jelas Agus.

Sementara itu, pelaku AA dalam video klarifikasinya mengaku menyesal. Menurutnya kejadian ini akan menjadi evaluasi agar lebih berhati-hati dalam membagikan informasi lewat media sosial.

"Saya minta maaf kepada masyarakat dan netizen. Setelah saya cek sendiri ternyata tidak ada orang yang meninggal dalam insiden pelemparan itu. Ini jadi evaluasi bagi saya," kata dia. (fat)