Jaranan Buto Banyuwangi salah satu Kesenian Daerah yang populer di Provinsi Lampung. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Semangat orang-orang asal Banyuwangi di tanah rantau dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian nenek moyanya, memang perlu diacungi jempol.
Meski mereka tidak ada koordinasi dan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, tetapi semangat dalam pelestarian seni dan budaya tidak kalah dengan orang Banyuwangi di kampung halamannya.
“Ada ratusan kelompok kesenian Banyuwangi di Provinsi
Lampung. Tidak hanya Kendang Kempul, Jaranan Buto dan Gandrung saja, bahkan
Kesenian Janger, Kuntulan juga ada. Intinya, kesenian apa saja yang ada di
Banyuwangi, juga bisa ditemukan,” ujar Hairil Anwar, Ketua Ikawangi Provinsi
Lampung.
Menurut pria asal Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran ini, semua
kesenian Banyuwangi yang ada di Lampung berkembang secara swadaya. Ikawangi
Provinsi Lampung meski ada Devisi Kesenian, tetapi belum mendata semua potensi kesenian yang berkembang sangat pesat tersebut.
“Keberadaan kesenian Banyuwangi di Proivinsi Lampung ini,
bagi kami adalah aset untuk mengembangkan Pariwisata. Kedepannya, Ikawangi akan
koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, agar secara berkala
mengirimkan seniman-seniman asli dari Banyuwangi untuk memberi pelatihan,” kata suami
dari Zaenab ini.
“Kami biar tidak disalahkan, misalnya berkembang kesenian
Banyuwangi di Lampung lepas dari pakem yang ada,” imbuhnya.
Keterangan Gambar : Salah
satu Kesenian Banyuwangi yang berkembang di Provinsi Lampung. (Foto: Istimewa)
Dari segi jumlah anggota, menurut data sementara mencapai 120 ribu anggota. Sebarannya meluas, tidak hanya warga transmigran yang tersebar
di sejumlah wilayah Lampung. Namun ada yang mnenjadi Pejabat Pemerintah mulai
Desa, Kecamatan, Kabupaten Kota hingga Provinsi.
“Malah yang di jajaran Aparat Keamanan, mulai yang berpangkat
Kopral hingga Perwira banyak yang warga asal Banyuwangi atau keterunan
Banyuwangi,” tambah pria yang akrab diapinggil Iril ini.
“Bargaining Ikawangi Lampung cukup tinggi, dengan potensi
SDM yang ada. Belum ditambah potensi keragaman seni budayanya, sangat mewarnai
perkembangan kesenian daerah di Provinsi Lampung,” imbuh Iril.
Menurut Iril, selama ini seniman-seniman Lampung mengembangkan kesenian Banyuwangi, hanya belajar dari orang tuanya yang
sebelumnya memang panjak saat ada di Banyuwangi. Namun mereka mengembangkan
dengan belajar melalui Youtube, tentu akan ada pergeseran sedikit bila dibanding
dengan yang berkembang di Banyuwangi.
“Ternyata para seniman Lampung, banyak juga yang menjalin hubungan langsung dengan para seniman di Banyuwangi. Bahkan sejumlah peralatan
gamelan dan kostum kesenian, mereka ada yang pesan langsung ke Banyuwangi. Makanya,
bila ada koordinasi yang baik antara antara Ikawangi Provinsi Lampung dengan
Pemerintah Kabupatren Banyuwangi, tentu ke depannya lebih bergairah lagi,”
pungkas Iril. (sen)