SMP Al Irsyad Banyuwangi Manfaatkan Platform Pijar Sekolah dari Telkom IndonesiaSMP Al Irsyad Banyuwangi

SMP Al Irsyad Banyuwangi Manfaatkan Platform Pijar Sekolah dari Telkom Indonesia

Siswa-siswi SMP Al Irsyad Banyuwangi memanfaatkan platform digital Pijar Sekolah dari Telkom Indonesia. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - SMP Al Irsyad Banyuwangi memanfaatkan Pijar Sekolah, yakni platform digital yang dapat membantu proses belajar mengajar siswa.

Hal tersebut dilakukan guna mendukung gerakan digitalisasi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pijar Sekolah yang merupakan bagian dari ekosistem Indibiz Sekolah milik Telkom Indonesia.

Salah satu siswi, Intan mengaku sudah sekitar sebulan terakhir memanfaatkan Pijar Sekolah untuk proses belajar. Bahkan saat mengikuti ujian, ia bisa mengetahui hasilnya secara langsung.

Baca Juga :

"Senang banget. Kalau kita ujian nilainya keluar lebih cepat, makin modern," kata siswi kelas 9 SMP Al Irsyad tersebut.

Dengan menggunakan platform digital tersebut, Intan juga merasa tak gampang bosan ketika mengikuti kegiatan belajar-mengajar berbagai mata pelajaran.

"Apalagi dalam platform juga ada buku digital, video pembelajaran, ujian berbasis aplikasi, ada juga laboratorium maya, dan lain-lain," sambungnya.

Platform digital ini juga berguna salah satunya untuk ujian sekolah berbasis aplikasi. Para guru bisa membuat soal, melaksanakan penjadwalan ujian, mengawasi, dan memeriksa hasilnya melalui Pijar Sekolah.

Kepala SMP Al Irsyad Banyuwangi Murianingsih Ratna Sari menjelaskan, sekolahnya menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Ada dua program utama yang diunggulkan di sekolah tersebut, yakni pembelajaran Al Qur'an uran dan kelas internasional.

Sebelumnya, sekolah swasta tersebut menerapkan pembatasan penggunaan gadget selama proses belajar mengajar. Namun sejak menggunakan platform digital dan memanfaatkan Pijar Sekolah sebagai ekosistem pembelajaran, para siswa mulai memakai perangkat seluler.

"Dengan adanya Pijar Sekolah ini, anak-anak jadi bertanggung jawab terhadap penggunaan gadget. Mereka menggunakannya ketika saat ujian dan mengerjakan tugas," kata Murianingsih.

Menariknya lagi, platform digital ini juga membuat pihak sekolah tidak lagi banyak menggunakan kertas dalam beberapa jenis pembelajaran.

"Kami juga punya ekstrakulikuler media, di sana anak-anak dikenalkan dengan dunia digital," imbuhnya. (fat)