Soal Bjorka, Eks Ketum PBNU Said Aqil Siradj Sebut Pemerintah LemahKH. Said Aqil Siradj

Soal Bjorka, Eks Ketum PBNU Said Aqil Siradj Sebut Pemerintah Lemah

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Pusat, KH Said Aqil Siradj saat di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Belakangan ini, masyarakat Indonesia dibuat gaduh dengan kemunculan hacker yang memiliki nama samaran Bjorka.

Sampai Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Pusat, KH. Said Aqil Siradj pun turut menanggapi terkait kemunculan hacker Bjorka. Dia menilai pemerintah kurang serius menangani kebocoran data di Indonesia.

"Belum ada antisipasi, iya tidak ada antisipasi," ujar Said Aqil kepada wartawan usai bertemu para seniman di Langgar Art, Kelurahan Sobo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (18/9/2022).

Baca Juga :

Sudah lebih dari seminggu, Bjorka mengacak-acak dunia digital Indonesia. Dia melakukan peretasan berbagai data, termasuk data sejumlah pejabat Indonesia dan menyebarkannya ke publik.

Said Aqil pun menilai pemerintah Indonesia lemah dalam melindungi data milik masyarakat dan termasuk para pejabat. "Ini kelemahan pemerintah melindungi data milik masyarakat termasuk pejabat," jelasnya.

Said Aqil mencontohkan negara besar yang tetap melindungi data masyarakat. Dia menilai kegagapan teknologi telah ditunjukkan pemerintah Indonesia. Sebab, di negara besar dan berkembang, mereka bakal mengantisipasi kebocoran itu lebih awal. 

"Kalau di luar negeri sebelum bocor pasti diantisipasi, tapi kalau disini setelah bocor baru sibuk," tegasnya. 

Dia pun berharap agar pemerintah cepat tanggap menanggulangi kebocoran data yang dibobol oleh hacker. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang besar dan tentunya memiliki teknologi tinggi mengantisipasi hal tersebut. (fat)