(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Di tengah suasana peringatan hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkunjung ke kediaman salah satu peraih beasiswa Banyuwangi Cerdas, di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi.
Dengan senyum sumringah, Muhammad Yusuf Hidayat, si tuan rumah, menyambut kedatangan orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu. Yusuf yang didampingi oleh orang tuanya itu mempersilakan Bupati Ipuk singgah di rumahnya yang sederhana.
"Saat ini sedang sibuk apa di
kampusnya?" tanya Ipuk kepada Yusuf.
"Sekarang sedang KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di Situbondo," ujar mahasiswa Universitas Jember angkatan
2019 jurusan Ekonomi Pembangunan tersebut.
Yusuf bercerita tentang awal mula
menerima beasiswa tersebut. Dia sebelumnya sudah tak bermimpi untuk kuliah
melihat latar belakang ekonomi keluarga.
"Melihat kondisi orang tua
yang sudah sepuh, sepertinya saya tidak ada harapan untuk kuliah. Saya pikir
saya akan lanjut kerja. Untungnya, dapat informasi ini, terus saya mencoba dan Alhamdulillah
lolos," cerita lulusan SMKN 1 Glagah itu.
Ipuk sendiri terus menyemangati
Yusuf untuk bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. "Belajar,
berorganisasi, selalu minta doa orang tua, dan jangan lupa sholat, insyaAllah
itu kunci suksesnya,” papar Ipuk.
Ipuk menyebutkan, program beasiswa
tersebut sebagai ikhtiar untuk mewujudkan kemerdekaan pendidikan bagi anak
bangsa. "Akses pendidikan kita ikhtiarkan lebih mudah bagi seluruh anak
bangsa," ungkap Ipuk.
Program Banyuwangi Cerdas
diinisiasi sejak 2011. Setiap tahunnya terus bertambah. Di masa kepemimpinan
Bupati Ipuk, program ini terus dipertahankan.
Beasiswa Banyuwangi Cerdas
dikembangkan menjadi dua skema, yaitu beasiswa penuh selama empat tahun dan
beasiswa insidentil yang diberikan sekali selama masa perkuliahan. Total Pemkab
Banyuwangi telah mengucurkan Rp37,28 miliar untuk program ini, dengan sasaran
lebih dari 1.700 mahasiswa.
Program beasiswa Banyuwangi Cerdas berlaku
bagi sejumlah kampus yang telah menjalin kerjasama. Di antaranya adalah
Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Islam KH Achmad Siddiq Jember,
Universitas Terbuka, ISI Surakarta, dan Universitas Negeri Hindu di Bali.
"Untuk beasiswa dengan skema insidentil boleh dari berbagai kampus mana pun,” imbuh Kepala Dinas Pendidikan Suratno. (humas/kab/bwi)