(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi teken MoU (Momerandum of Understanding) dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan masyarakat Banyuwangi.
MoU dilakukan oleh Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker, Budi Hartawan dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di sela-sela penutupan Tahap III dan pembukaan Tahap IV, Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Muncar, Senin (15/8/2022).
Budi mengatakan, seiring dengan
kerjasama tersebut pihaknya akan terus menambah fasilitas pelatihan yang akan
disediakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di BLK, sesuai
dengan kebutuhan tenaga kerja di Banyuwangi.
"Dengan kerjasama ini, Pemkab Banyuwangi bisa menggunakan fasilitas yang ada di BPVP secara gratis untuk kepentingan peningkatan kompetensi dan keterampilan warga Banyuwangi. Banyak fasilitas dan jenis pelatihan yang bisa dimanfaatkan," kata Budi.
(Foto: humas/kab/bwi)
Seperti pada PBK Tahap IV terdapat
11 paket yang disiapkan. Mulai pelatihan barista, sablon/digital printing,
pembuatan kue, tata boga, service sepeda motor injeksi, hidroponik, tour guide,
pengolahan ikan, plate welder, pipa welder, dan pemasangan jaringan komputer,
dan lainnya.
"Pemkab Banyuwangi tinggal
bilang nanti membutuhkan jenis pelatihan apa, nanti kami akan siapkan
fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan," kata Budi.
Selain itu dalam MoU tersebut,
Kemenaker akan membantu memfasilitasi penyaluran tenaga kerja bagi masyarakat. Kemenaker
juga akan memfasilitasi penciptaan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang berdaya saing dari hasil pelatihan kerja.
"Kami mengajak industri dan
UMKM yang ada di Banyuwangi untuk menjadi sentra pemberdayaan komunitas yang
mampu menjadi uji kompetensi baru di Banyuwangi," tambahnya.
Sementara Bupati Ipuk menyambut
positif kerjasama ini. Dengan demikian bakal banyak pelatihan kompetensi untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja Banyuwangi.
"Terima kasih BLK Banyuwangi. Dengan memiliki kompetensi pada bidang tertentu ini, saya berharap semakin banyak warga yang memiliki skill mumpuni, tidak hanya nanti bisa digunakan masuk ke dunia kerja, tetapi juga harus bisa membuka lapangan kerja," harap Ipuk.
(Foto: humas/kab/bwi)
Kepada para peserta yang saat ini
mengikuti pelatihan Tahap IV, Ipuk meminta untuk meningkatkan jiwa
kewirausahaan. "Saya minta kepada warga yang mendapat kesempatan
pelatihan, untuk bersungguh-sungguh dan memanfaatkan pelatihan ini dengan
sebaik-baiknya. Jangan hanya berorientasi mencari kerja, tapi juga harus
memiliki spirit untuk bisa berwirausaha. Membuka usaha sendiri," harap
Ipuk.
Ditambahkan Kepala BLK Banyuwangi,
Rusman menyebutkan, peserta PBK Tahap III yang diikuti 256 orang, telah mendapatkan
sertifikat. Selain didorong untuk bisa mandiri, mereka juga dikenalkan dengan
dunia industri yang sekiranya bisa menampung mereka menjadi tenaga kerja
terampil. Sementara Tahap IV diikuti oleh 336 peserta.
Salah satu peserta PBK pembuatan roti dan kue dari Kecamatan Tegaldlimo, Diva (18) mengaku senang bisa dapat ilmu dan ketrampilan baru. "Pengajaran saat workshop sangat detil, namun mudah dipahami. Seusai dari sini, saya berencana menggunakan sertifikat kompetensi untuk membuat usaha kue sendiri," kata Diva. (humas/kab/bwi)